Tanjungpinang (ANTARA) - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika mengimbau masyarakat Provinsi Kepulauan Riau untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang disebabkan fenomena La Nina.

Prakirawan BMKG Kota Tanjungpinang Miranda Putri Permatasari di Tanjungpinang, Selasa, mengatakan fenomena La Nina menyebabkan suhu permukaan laut dan anomalinya cenderung hangat, serta kondisi atmosfer yang tergolong labil mendukung pertumbuhan awan penghasil hujan.

Penyebab lainnya terjadi hujan lebat, katanya, gangguan skala lokal di sekitar Pulau Bintan, seperti pusaran siklonik, pertemuan massa udara, maupun belokan angin yang mendukung potensi pertumbuhan awan konvektif penghasil hujan.

Selain hujan lebat, masyarakat juga perlu mewaspadai angin kencang yang disertai petir.

"Hujan ekstrem merupakan hujan dengan takaran lebih banyak dari 150 milimeter per hari. Untuk 2-3 hari ke depan diprakirakan terjadi hujan dengan intensitas ringan-sedang, namun sesekali lebat yang disertai dengan angin kencang dan juga petir untuk wilayah Tanjungpinang dan Bintan," kata dia.

BMKG Tanjungpinang pada Selasa siang juga mengeluarkan peringatan dini terkait hujan lebat yang disertai angin kencang dan petir di sejumlah kawasan di Kabupaten Bintan, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Lingga, Kabupaten Kepulauan Anambas dan Kota Tanjungpinang.

"Hujan lebat, petir dan angin kencang dapat meluas ke kawasan lainnya hingga ke Kota Batam," katanya.

Miranda juga mengimbau masyarakat, terutama warga pesisir, nelayan, dan nakhoda kapal untuk mewaspadai gelombang laut di Perairan Kabupaten Natuna mencapai tiga meter, Tanjungpinang dan Kabupaten Bintan 2,5 meter dan Kabupaten Kepulauan Anambas dua meter.

"Utamakan keselamatan diri saat gelombang laut tinggi," katanya.

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024