Natuna (ANTARA) - Forum Kerukunan Umat Beragama (FKUB) Kabupaten Natuna, Provinsi Kepulauan Riau adakan dialog temu tokoh lintas agama menuju Natuna rukun, damai, dan berkemajuan.
"Dialog lintas agama diharapkan dapat membangun, memperkuat, dan memperkokoh kerukunan, kedamaian dan kemajuan hidup umat beragama," kata Ketua FKUB Kabupaten Natuna, Umar Natuna di Natuna, Selasa.
Ia juga berharap dialog tersebut mampu menghadirkan suasana rukun, harmonis dan damai, serta kemampuan dalam bertoleransi sebagai umat beragama untuk mengantisipasi sumber konflik vertikal maupun horizontal.
"Karena, jika ada konflik internal umat beragama maka akan mudah memicu konflik global,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda sekaligus Ketua Dewan Penasehat FKUB Natuna mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Natuna patut bersyukur akan toleransi umat beragama yang telah berjalan baik selama ini.
“Kita patut bersyukur kerukunan, keharmonisan dan toleransi umat beragama di Natuna masih sangat tinggi," katanya.
Ia menjelaskan, hal tersebut tidak terlepas dari peran serta para tokoh agama yang senantiasa memfokuskan upaya meningkatkan kualitas umat saling toleransi dan menjaga serta menghargai nilai - nilai pelaksanaan peribadatan keagamaan.
“Tentunya kondisi ini harus kita jaga dan pelihara bersama, tidak hanya dari pemuka agama namun juga syiar kedamaian dan toleransi harus terus diembuskan dalam nafas pembangunan menuju kemajuan yang mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa implementasi ke masyarakat lebih penting daripada dialog secara formal.
“Sebenarnya dialog antar tokoh menjadi sia sia ketika implementasi masyarakat di bawah tidak seperti kita. Hari ini kita selalu menonjolkan toleransi secara formal, tapi di bawah tidak terjadi seperti ini. Sebenarnya yang paling penting adalah pelaksanaannya di lapangan,” katanya.
“Silakan saja berbicara sebebas bebasnya pada kamar masing-masing, tetapi ketika di ruang tengah kita berkumpul berbicara tentang persatuan dan kebersamaan,” katanya menambahkan.
"Dialog lintas agama diharapkan dapat membangun, memperkuat, dan memperkokoh kerukunan, kedamaian dan kemajuan hidup umat beragama," kata Ketua FKUB Kabupaten Natuna, Umar Natuna di Natuna, Selasa.
Ia juga berharap dialog tersebut mampu menghadirkan suasana rukun, harmonis dan damai, serta kemampuan dalam bertoleransi sebagai umat beragama untuk mengantisipasi sumber konflik vertikal maupun horizontal.
"Karena, jika ada konflik internal umat beragama maka akan mudah memicu konflik global,” ujarnya.
Sementara, Wakil Bupati Natuna, Rodhial Huda sekaligus Ketua Dewan Penasehat FKUB Natuna mengatakan bahwa masyarakat Kabupaten Natuna patut bersyukur akan toleransi umat beragama yang telah berjalan baik selama ini.
“Kita patut bersyukur kerukunan, keharmonisan dan toleransi umat beragama di Natuna masih sangat tinggi," katanya.
Ia menjelaskan, hal tersebut tidak terlepas dari peran serta para tokoh agama yang senantiasa memfokuskan upaya meningkatkan kualitas umat saling toleransi dan menjaga serta menghargai nilai - nilai pelaksanaan peribadatan keagamaan.
“Tentunya kondisi ini harus kita jaga dan pelihara bersama, tidak hanya dari pemuka agama namun juga syiar kedamaian dan toleransi harus terus diembuskan dalam nafas pembangunan menuju kemajuan yang mewujudkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Ia juga mengatakan bahwa implementasi ke masyarakat lebih penting daripada dialog secara formal.
“Sebenarnya dialog antar tokoh menjadi sia sia ketika implementasi masyarakat di bawah tidak seperti kita. Hari ini kita selalu menonjolkan toleransi secara formal, tapi di bawah tidak terjadi seperti ini. Sebenarnya yang paling penting adalah pelaksanaannya di lapangan,” katanya.
“Silakan saja berbicara sebebas bebasnya pada kamar masing-masing, tetapi ketika di ruang tengah kita berkumpul berbicara tentang persatuan dan kebersamaan,” katanya menambahkan.