Batam (ANTARA) - PT PLN Batam masih membutuhkan waktu untuk bisa memberikan layanan kelistrikan berjalan 100 persen usai gangguan sistem kelistrikan yang terjadi di Batam dan Bintan pada Ahad (1/1/2022).

"Terkait dengan gangguan kemarin sistemnya sudah normal kembali, hanya saja saat ini masih ada pembangkit-pembangkit listrik yang butuh waktu untuk bisa bergabung dengan sistem," ujar Corporate Secretary PT PLN Batam Hamidi Hamid saat dihubungi melalui pesan aplikasi di Batam, Kepulauan Riau, Senin.

Untuk itu, kata dia, sampai sistem kelistrikan bisa normal kembali, pihaknya melakukan pemadaman listrik secara bergilir untuk setiap daerah di Batam dan Bintan.

"Kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang terjadi, dan atas kerja sama para pelanggan kami ucapkan terima kasih," ucapnya.

Sementara itu, Ketua Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Kota Batam menyayangkan terjadinya pemadaman listrik di awal tahun baru ini.

"Soal padam listrik di awal tahun baru, ini tentunya menjadi pertanda yang kurang baik bagi Batam. Lamanya pemadaman kali ini juga terlalu lama, tidak seperti biasanya yang paling lama hanya dua jam saja. Kali ini sudah mencapai 5 jam masih belum ada tanda-tanda akan normal kembali," kata dia.

Menurutnya, gangguan kelistrikan ini juga berdampak kepada wisatawan baik dalam negeri maupun luar negeri yang datang untuk berlibur ke Batam.

"PT PLN Batam harus memberikan penjelasan yang bisa dipahami masyarakat terkait pemadaman ini," ucapnya.

Untuk itu, dia berharap PLN Batam segera cepat menemukan penyebab gangguan tersebut agar aktivitas dunia usaha dan masyarakat tidak terganggu.

"Semakin lama pemadaman dilakukan, maka akan semakin besar tingkat kerugian yang dialami pelaku usaha dan rumah tangga nantinya," ujar Rafki.


Pewarta : Ilham Yude Pratama
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024