Tanjungpinang, Kepri (ANTARA) - Badan Pusat Statistik mencatat jumlah penduduk miskin di Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) per September 2022 berkurang 2.790 orang dibanding Maret 2022, yaitu dari 151.680 orang (6,24 persen) menjadi 148.890 orang (6,03 persen).

Kepala BPS Kepri Darwis Sitorus mengatakan penurunan jumlah penduduk miskin tersebut dipengaruhi beberapa hal, antara lain mulai adanya penyerapan tenaga kerja setelah pandemi COVID-19, kemudian pendapatan masyarakat semakin meningkat, sehingga meningkatkan kualitas kebutuhan konsumsi.

"Selain itu, faktor adanya bantuan sosial pemerintah juga berdampak pada penurunan jumlah penduduk miskin di Kepri," kata Darwis Sitorus di Tanjungpinang, Selasa.

Berdasarkan tempat tinggal, katanya, persentase penduduk miskin di daerah perkotaan pada Maret 2022 sebesar 5,68 persen, turun menjadi 5,46 persen pada September 2022.

Baca juga:
Kasus aktif COVID-19 di Kepri tinggal empat orang

Gelombang laut landai, ribuan nelayan Kepri kembali melaut

Selain itu, persentase penduduk miskin di daerah perdesaan pada Maret 2022 sebesar 10,68 persen juga turun menjadi 10,63 persen pada September 2022.

Darwis menjelaskan bahwa penduduk miskin merupakan penduduk dengan pengeluaran
per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan.

Selama periode Maret 2022-September 2022, menurutnya, garis kemiskinan di Kepri naik sebesar 6,78 persen, yaitu dari Rp684.070 per kapita per bulan pada Maret 2022, menjadi Rp730.462 per kapita per bulan pada September 2022.

Baca juga:
Harapan Bunda Batam bangun gedung FK Institut Kesehatan

Kabut asap kebakaran lahan di Natuna ganggu jarak pandang

Sementara pada periode September 2021-September 2022, garis kemiskinan di Kepri naik sebesar 11,72 persen, yaitu dari Rp653.853 per kapita per bulan pada September 2021, menjadi Rp730.462 per kapita per bulan pada September 2022.

Ia menyampaikan komponen garis kemiskinan terdiri atas garis kemiskinan makanan (GKM) dan garis kemiskinan bukan makanan (GKBM).

Dari catatan BPS, peranan komoditas makanan terhadap garis kemiskinan di Kepri jauh lebih besar jika dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, meliputi perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.

"Besarnya sumbangan GKM terhadap garis kemiskinan pada September 2022 sebesar 67,25 persen, sedangkan sumbangan GKBM terhadap garis kemiskinan hanya sebesar 32,75 persen," ucap Darwis.

Baca juga:
BMKG: Waspada potensi banjir rob seiring fenomena bulan baru, termasuk di Kepri

Penjualan jeruk mandarin di Tanjungpinang meningkat jelang Imlek

Pemprov Kepri larang syarat dokumen kependudukan ditambah

Tokoh Tionghoa Kepri: Imlek momentum bangkitkan perekonomian

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024