Pemkab Natuna gandeng PT Pos Indonesia dalam penyaluran bantuan tunai

id Natuna,Kepri,BST,Bantuan Sosial Tunai,Miskin Ekstrem

Pemkab Natuna gandeng PT Pos Indonesia dalam penyaluran bantuan tunai

Penyerahan BST kepada warga Natuna beberapa waktu lalu. ANTARA/Muhamad Nurman

Natuna (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau, menggandeng PT Pos Indonesia dalam proses penyaluran Bantuan Sosial Tunai (BST) kepada Keluarga Penerima Manfaat (KPM) di wilayah itu.

Kepala Bidang Pemberdayaan dan Jaminan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Natuna Mardi Handika dikonfirmasi dari Natuna, Sabtu, mengatakan kerja sama ini dilakukan guna memastikan distribusi bantuan berjalan lancar, merata, dan tepat sasaran, terutama di wilayah kepulauan yang memiliki tantangan geografis tersendiri.

“Pos Indonesia memiliki jaringan hingga ke pulau-pulau, sehingga memudahkan kami dalam penyaluran, pelaporan, dan pengawasan bantuan. Ini sangat penting mengingat kondisi geografis Natuna yang terdiri dari pulau-pulau,” ucap dia.

Penyaluran BST ini merupakan bagian dari Program Pensasaran Percepatan Penghapusan Kemiskinan Ekstrem (P3KE). Pada tahap pertama, program ini menyasar 665 KPM dengan total anggaran mencapai Rp800 juta.

Setiap KPM menerima bantuan sebesar Rp200 ribu per bulan, dan bantuan langsung disalurkan untuk periode Januari hingga Juni 2025, sehingga total yang diterima per orang sebesar Rp1,2 juta.

Penyaluran ke KPM dilakukan secara bertahap, dan terbaru telah dilaksanakan di Kecamatan Bunguran Timur pada Jumat (20/6) melalui Kantor Pos Ranai, yang turut dimonitor langsung oleh Bupati Natuna Cen Sui Lan.

Bantuan ini diharapkan bisa dimanfaatkan dengan baik oleh para penerima manfaat, dan direncanakan akan diberikan lagi untuk tahap kedua.

“Bantuan ini ditujukan untuk membantu masyarakat miskin ekstrem," ujar dia.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Pemkab Natuna gandeng PT Pos Indonesia dalam penyaluran BST

Pewarta :
Editor: Yuniati Jannatun Naim
COPYRIGHT © ANTARA 2025


Dilarang keras mengambil konten, melakukan crawling atau pengindeksan otomatis untuk AI di situs web ini tanpa izin tertulis dari Kantor Berita ANTARA.

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE