Batam (ANTARA) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Muhammad Rudi mengatakan, guna mendukung pertumbuhan ekonomi daerah itu, pihaknya berkomitmen meningkatkan dan mengembangkan infrastruktur yang strategis.
Dalam keterangannya di Batam, Selasa (21/2/2023), dia mengungkapkan, beberapa infrastruktur strategis sudah mulai ditingkatkan sejak 2020 hingga saat ini.
“Selain pembangunan fisik sesuai perintah Presiden Republik Indonesia, BP Batam juga sudah melakukan sentralisasi sistem perizinan melalui Online Single Submission (OSS) untuk memberikan kemudahan dalam pelayanan perizinan investasi di Kota Batam,” ujar Rudi.
Beberapa infrastruktur yang saat ini sudah masuk peningkatan dan pengembangan yang dilakukan oleh BP Batam yaitu, pembangunan jalan menuju pelabuhan dan bandara, revitalisasi Terminal 1 dan pembangunan Terminal 2 Bandara Internasional Hang Nadim melalui Konsorsium PT. Bandara Internasional Batam (PT BIB), menyiapkan Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) Kesehatan Internasional Sekupang (KIS), pengembangan Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) Terapung di Waduk Duriangkang dan Waduk Tembesi, hingga rencana pembangunan Light Rapid Transit (LRT) Batam sebagai moda transportasi modern di tengah kota.
Upaya-upaya ini gencar dilakukan BP Batam dan menjadi stimulan peningkatan perekonomian, agar manfaatnya dapat dirasakan bagi seluruh pihak, baik masyarakat, pelaku usaha, hingga pemerintah daerah dan pusat.
Rudi menjelaskan, Kota Batam telah menjadi salah satu daerah dengan pemulihan ekonomi terbaik di Indonesia pasca serangan pandemi COVID-19. Karena BP Batam sepakat untuk meneruskan roda perekonomian tanpa memberlakukan kebijakan lockdown selama masa pandemi berlangsung.
Menurutnya, strategi tersebut adalah keputusan yang tepat agar keberlangsungan kegiatan berusaha di Kota Batam tetap berjalan.
Hal ini kemudian dibuktikan dengan pertumbuhan ekonomi di Kota Batam pada Tahun 2021 yang meningkat drastis sebesar 4,75 persen, dan berhasil melampaui pertumbuhan Provinsi Kepri sebesar 3,43 persen serta pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 3,69 persen.
“Dari data sementara yang dihimpun, kami perkirakan pertumbuhan ekonomi Kota Batam Tahun 2022 akan terus menguat dengan proyeksi rata-rata dari 5,6 sampai dengan 6,8 persen. Artinya, Kota Batam menjadi tulang punggung perekonomian Provinsi Kepri dan nasional,” kata dia.
Kemudian, dari data Kementerian Investasi/ Badan Koordinator Penanaman Modal (BKPM) RI, nilai investasi Penanaman Modal Asing (PMA) Kota Batam Tahun 2022 telah meningkat secara y-o-y sebesar 48,5 persen atau senilai 746,85 juta dolar Amerika dengan 1.738 proyek.
Kota Batam juga dikatakan telah menyumbang 79,97 persen realisasi investasi PMA di Provinsi Kepri.
“Sesuai arahan Menko Perekonomian, target ini diharapkan terus naik setiap tahunnya. Untuk itu, BP Batam saat ini tengah menyiapkan fasilitas pendukung berupa infrastruktur yang memadai,” katanya.
Hingga 2024, puluhan proyek pembangunan infrastruktur telah dipersiapkan untuk menyiapkan Batam sebagai Kota Baru yang semakin maju dan modern.
“Saya yakin, jika ekonomi Kota Batam maju, maka wilayah di sekitarnya pasti juga menikmati hal yang sama,” ujar Rudi.