Batam (ANTARA) - Wali Kota Batam terpilih Amsakar Achmad mengungkapkan strategi yang diterapkannya untuk meningkatkan investasi di Batam, Kepulauan Riau (Kepri) sebagai ex officio Kepala BP Batam seperti fokus terhadap pematangan tata ruang.
"Ada beberapa aspek dalam masterplan BP Batam yang bisa kami kawal untuk keberlangsungan ke depan, terutama dalam hal tata ruang agar lebih tertata dan mampu mengurangi risiko banjir," ujarnya di Batam, Senin.
Amsakar juga menyoroti tren investasi di Batam dalam tiga tahun terakhir, menurutnya, meskipun ada pertumbuhan akumulasi investasi yang masuk masih belum sebanding antara Penanaman Modal Asing (PMA) dan Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN).
"Batam sebagai kawasan Free Trade Zone (FTZ) seharusnya mampu memberikan lebih banyak insentif bagi investor agar masuk. Untuk itu, strategi khusus perlu disiapkan agar investasi terus meningkat," tambahnya.
Untuk mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, Amsakar menegaskan pentingnya kolaborasi dengan berbagai pihak, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Target pertumbuhan ekonomi Batam pada 2025 sebesar 7,5 persen diharapkan dapat terus meningkat melalui kerja sama strategis.
"Diperlukan pemikiran yang lebih luas dan kolaborasi lintas negara agar Batam bisa menjadi pusat investasi yang lebih kompetitif," katanya.
Selain itu, ia juga menyoroti pentingnya sinkronisasi kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah, khususnya dalam implementasi kebijakan yang mendukung investasi dan kesejahteraan masyarakat.
"Sebagai Wali Kota dan ex officio Kepala BP Batam, saya berharap tidak ada lagi perdebatan yang kontraproduktif antara kebijakan pusat dan daerah. Semua harus selaras agar pembangunan berjalan lebih efektif," jelasnya.
Ia pun meminta dukungan seluruh masyarakat dan pemangku kepentingan di Batam agar kebijakan yang dihasilkan memenuhi aspirasi warga.
"Kami memohon doa dan dukungan dari seluruh masyarakat Batam agar amanah ini bisa kami jalankan dengan maksimal demi kemajuan Batam ke depan," tutupnya.
Komentar