Bintan (ANTARA) - Hujan deras yang disertai angin kencang di Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) menyebabkan pohon besar tumbang dan menimpa satu rumah warga di Kampung Teratai, Gunung Lengkuas, Bintan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah Provinsi Kepulauan Riau (BPBD Kepri) Muhammad Hasbi di Tanjungpinang, Rabu (1/3/2023) , mengatakan, rumah yang hancur tersebut milik Masaro, yang dihuni oleh Ajeng Shintya Royanti (25) dan Syinta Riyani (22). Kedua wanita itu selamat saat pohon menimpa kediamannya.

"Hanya ada kerugian materi, tidak ada korban jiwa dalam peristiwa itu," kata Hasbi.

Menurut dia, pohon yang tumbang tersebut sudah kering dan akarnya tidak kuat sehingga mudah tumbang ketika diterpa angin. Sekitar sebulan lalu, pohon tumbang akibat angin kencang juga menimpa rumah warga di Kampung Gisi dan Kijang, Bintan.

Sejak tiga hari lalu, kata dia kecepatan angin di Bintan mencapai 35 km/jam. Namun di kawasan Gunung Lengkuas kecepatan angin dapat mencapai 50 km/jam yang mengakibatkan sejumlah atap rumah warga lainnya mengalami kerusakan.

Angin kencang juga menyebabkan sejumlah rumah warga di pulau-pulau di Bintan rusak parah.

"Banyak atap rumah yang terbang disapu angin kencang di kawasan pulau-pulau," ucapnya.

Hasbi mengimbau warga untuk mewaspadai cuaca ekstrem yang melanda Bintan dan daerah lainnya. Warga yang tinggal di pulau-pulau sebaiknya memperkuat atap rumahnya agar tidak mudah lepas saat angin kencang.

"Pohon-pohon yang mudah tumbang sebaiknya dipotong agar tidak membahayakan warga dan merusak rumah warga," tuturnya.

Prakirawan Badan Meteorologi Klimatologi Geofisika Tanjungpinang Khalid mengatakan cuaca ekstrem yang terjadi sejak beberapa hari lalu disebabkan angin Monsun Asia dan awan kumulonimbus. Selain menyebabkan angin kencang, Monsun Asia dan awan kumulonimbus menyebabkan gelombang tinggi dan hujan deras.

Gelombang laut di Perairan Bintan dan Lingga mencapai 4 meter, sedangkan di Perairan Natuna dan Anambas mencapai 6 meter.

"Kami imbau pengguna alat transportasi laut dan warga pesisir mewaspadai cuaca ekstrem tersebut," ujarnya
 

Pewarta : Nikolas Panama
Editor : Fery Heriyanto
Copyright © ANTARA 2024