Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad meresmikan proyek revitalisasi Pulau Penyengat, Kota Tanjungpinang tahap pertama senilai Rp20,8 miliar di pelataran Masjid Raya Sultan Riau Penyengat, Senin.

"Alhamdulillah untuk tahap pertama sudah rampung. Hasilnya bisa dilihat bersama, Pulau Penyengat kini makin indah dan menawan," katanya usai acara peresmian tersebut.

Ia menjelaskan Pulau Penyengat salah satu pusat peradaban Melayu, baik terkait dengan bahasa maupun kebudayaan, mulai direvitalisasi pada 2022 dengan total anggaran Rp20,8 miliar, terdiri atas APBD Kepri Rp5,8 miliar dan APBN Rp15 miliar.

Dari dana bersumber APBD Kepri, telah selesai revitalisasi Masjid Raya Sultan Riau Penyengat dengan rincian, antara lain pekerjaan persiapan, kubah masjid dan rooftop menara masjid, bangunan utama masjid, tempat musafir, pondok istirahat, tangga, pagar keliling, tempat wudu dan instalasi perpipaan, instalasi listrik, interior masjid, instalasi listrik pagar keliling, vegetasi, multimedia, dan pekerjaan bagian akhir.

Dari dana APBN, untuk perbaikan dan peningkatan kualitas jalan (pekerjaan jalan beton), serta pembangunan saluran drainase dilengkapi dengan saluran utilitas dan street furniture sebesar Rp5 miliar dan Pembangunan Sea Water Reverse Osmosis (SWRO) sebesar Rp10 miliar.

Ansar mengatakan pada 2023 dianggarkan Rp43 miliar bersumber APBN untuk rencana penataan dermaga Pulau Penyengat, rencana pelebaran ruas jalan dengan luas jalan nantinya mulai dari 3,3 hingga 6 meter.

Selain itu, rencana penataan akses dari Pelabuhan Penyengat menuju ruang terbuka publik yang dapat menggunakan becak motor dalam waktu 10 menit.

Untuk rencana revitalisasi Pulau Penyengat pada 2024, lanjut Ansar, akan dilaksanakan dengan penataan ruang terbuka publik meliputi pola permukaan lantai, taman pada sitting group, penambahan sculpture, air mancur, penambahan ornamen Melayu, atap pelantar, gerbang masuk pelantar, lampu taman, dan penghijauan pada pot eksisting.

"Kita betul-betul ingin menjadikan Pulau Penyengat ini sebagai pusat destinasi pariwisata sejarah, religi dan budaya yang mendunia serta menarik lebih banyak wisman datang ke mari," ucapnya.

Peresmian pekerjaan yang menjadi salah satu program strategis dan berkesinambungan oleh Gubernur Ansar itu juga ditandai dengan acara doa bersama dan pembacaan Shalawat Busyro melibatkan ratusan masyarakat dan tamu undangan.

Selain itu, tausiah agama oleh Habib Segaf bin Hasan Baharun berasal dari Jawa Timur.

Ansar mengucapkan terima kasih kepada Habib Segaf bin Hasan Baharun yang dapat hadir langsung dalam Shalawat Busyro di Pulau Penyengat.

"Saya harap Shalawat Busyro dapat dijadikan selawatnya masyarakat Kepri sehingga Muslimin Kepri tidak melupakan pentingnya selawat. Mudah-mudahan setiap bibir-bibir kita setiap hari bisa melantunkan selawat ini," ucapnya.

Ia mengharapkan, acara doa bersama ini sekaligus mendoakan para tokoh dan pahlawan nasional dari Kepri.

"Mari doakan tokoh-tokoh pahlawan nasional kita, Raja Ali Haji, Sultan Mahmud Riayat Syah, Raja Haji Fisabilillah. Berkat mereka, hari ini kita bisa bersama melanjutkan perjuangannya membangun Kepri lebih baik," demikian Gubernur Ansar.
 

Pewarta : Ogen
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024