Jakarta (ANTARA) - Ketua MUI K.H. Muhammad Cholil Nafis mengatakan fenomena gerhana matahari merupakan peringatan dari Allah SWT kepada manusia atas perbuatannya di dunia.
"Dalam kacamata keagamaan gerhana matahari itu berkenaan dengan perilaku manusia di muka bumi termasuk kerusakan dan banyaknya maksiat," kata Ketua MUI kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI: Gerhana matahari adalah peringatan Allah SWT bagi manusia
"Dalam kacamata keagamaan gerhana matahari itu berkenaan dengan perilaku manusia di muka bumi termasuk kerusakan dan banyaknya maksiat," kata Ketua MUI kepada ANTARA di Jakarta, Rabu.
Ketua MUI mengatakan fenomena gerhana matahari merupakan kejadian yang Allah SWT ciptakan supaya manusia sadar dan tunduk kepada sang Maha Pencipta.
"Oleh karena itu manusia dianjurkan untuk memperbanyak istighfar, sedekah, shalawat, dan melaksanakan shalat gerhana sebagai bentuk pertaubatan," kata dia.
"Dalam surat Yasin itu ada ayat yang berbunyi wa syamsu tajri limustaqarril lahaa," tambah Muhammad Cholil Nafis, doktor lulusan Universitas Malaya itu.
Cholil mengatakan dalam tafsir ayat tersebut diceritakan peristiwa perputaran matahari pada porosnya dan penyebab terjadinya gerhana matahari.
Gerhana matahari merupakan fenomena pengaduan matahari kepada Allah karena melihat keengganan manusia dalam beribadah kepada Allah, jelasnya.
Sebelumnya Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) telah memprediksi fenomena gerhana matahari hibrida akan terjadi di Indonesia pada Kamis (20/4).
Kata Kemenag...
Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Gerhana Matahari atau Shalat Kusuf seiring dengan terjadinya gerhana Matahari hibrida pada 20 April 2023.
"Insyaallah pada 20 April 2023, bertepatan 29 Ramadhan 1444 H, akan terjadi gerhana Matahari hibrida di seluruh wilayah Indonesia," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa.
Gerhana Matahari atau Kusuf as-Syams diprediksi terjadi pada 20 April 2023. Berdasarkan data astronomis, gerhana Matahari hibrida akan terjadi di wilayah Indonesia (kecuali sebagian wilayah utara Provinsi Aceh).
Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris. Gerhana Matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, yakni gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total.
Di tempat tertentu, piringan Bulan teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari sehingga Matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggir.
Kementerian Agama mengajak umat Islam untuk menggelar Shalat Gerhana Matahari atau Shalat Kusuf seiring dengan terjadinya gerhana Matahari hibrida pada 20 April 2023.
"Insyaallah pada 20 April 2023, bertepatan 29 Ramadhan 1444 H, akan terjadi gerhana Matahari hibrida di seluruh wilayah Indonesia," ujar Direktur Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam Kementerian Agama Kamaruddin Amin di Jakarta, Selasa.
Gerhana Matahari atau Kusuf as-Syams diprediksi terjadi pada 20 April 2023. Berdasarkan data astronomis, gerhana Matahari hibrida akan terjadi di wilayah Indonesia (kecuali sebagian wilayah utara Provinsi Aceh).
Gerhana Matahari terjadi ketika Matahari, Bulan, dan Bumi tepat segaris. Gerhana Matahari hibrida terdiri atas dua tipe gerhana, yakni gerhana Matahari cincin dan gerhana Matahari total.
Di tempat tertentu, piringan Bulan teramati dari Bumi lebih kecil daripada piringan Matahari sehingga Matahari tampak seperti cincin, yaitu gelap di bagian tengah dan terang di bagian pinggir.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: MUI: Gerhana matahari adalah peringatan Allah SWT bagi manusia