Tanjungpinang (ANTARA) - Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) Ansar Ahmad menyampaikan Pemerintah Pusat melalui Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) mengucurkan anggaran Rp25 miliar untuk proyek revitalisasi lanjutan tahap II Pulau Penyengat.
Menurut Ansar dana itu akan digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas jalan di Pulau Penyengat sepanjang 3,5 kilometer serta membangun saluran drainase yang dilengkapi dengan saluran utilitas dan street furniture. Jalan yang akan direvitalisasi meliputi jalan Rumah Hakim, jalan Istana Laut, dan Kampung Datuk.
"Harapan kami adalah setelah jalan-jalan ini selesai direvitalisasi, wisatawan yang berkunjung ke Penyengat dapat menikmati pemandangan tanpa harus merasakan jalan yang rusak atau berlubang, serta dapat melihat Pulau Penyengat dari lingkar luar pulau," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Rabu.
Baca juga: Ular piton 3 meter ditemukan di pemukiman warga di Bintan
Selain itu, ia juga akan mengganti lampu yang mati di ruas jalan dari pelabuhan ke kawasan pemukiman warga Pulau Penyengat.
Ia meminta agar lampu-lampu tersebut tidak perlu lagi menggunakan token, karena jika token habis tidak ada yang mengisinya.
"Kami berharap lampu-lampu ini dapat dihubungkan ke meteran PLN, sehingga tidak ada lagi lampu yang mati," ujarnya.
Baca juga: Bea Cukai RI dan Singapura bahas kerja sama patroli perbatasan
Gubernur Ansar pun mengungkapkan rencananya untuk mengganti lampu di ruas jalan Pulau Penyengat dengan lampu yang lebih terang, sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi yang lebih banyak di pulau tersebut pada malam hari. Terutama di Masjid Raya Sultan Riau.
"Selain itu, kita juga dapat mencoba menghias beberapa pompong dengan lampu hias untuk menarik pengunjung ke Pulau Penyengat pada malam hari dan meningkatkan perekonomian pulau tersebut," ucapnya.
Lanjutnya menyampaikan bahwa ia berencana menggantikan Becak Motor (bentor) Pulau Penyengat yang menggunakan bahan bakar bensin dengan bentor listrik.
Pihaknya akan melakukan uji coba dengan enam unit bentor listrik. Jika hasilnya baik, Pemprov Kepri akan mengalokasikan anggaran untuk memproduksinya.
Baca juga: Bapenda Kepri : Penerimaan pajak daerah capai Rp750 miliar
Terakhir, Ansar menjelaskan rencananya untuk menjalin kerja sama dengan Singapura melalui program Mirror Program. Melalui kerja sama ini, Pulau Penyengat dapat diperkenalkan kepada masyarakat negara lain dan mendapatkan perhatian dari wisatawan internasional.
"Kami yakin dengan kerja sama ini, Pulau Penyengat dapat menjadi pusat destinasi pariwisata sejarah, religi, dan budaya yang mendunia, serta menarik lebih banyak wisatawan mancanegara untuk berkunjung," demikian Ansar.
Sekilas, Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti sebuah pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepri, yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari pusat kota. Pulau ini berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, berjarak lebih kurang 35 kilometer dari Pulau Batam. Pulau ini dapat ditempuh dari pusat Kota Tanjungpinang dengan menggunakan perahu bermotor atau lebih dikenal pompong yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.
Pulau Penyengat merupakan salah satu objek wisata di Kepri. Di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang di antaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.
Baca juga: Delapan kelurahan di Batam bebas stunting pada 2023
Menurut Ansar dana itu akan digunakan untuk memperbaiki atau meningkatkan kualitas jalan di Pulau Penyengat sepanjang 3,5 kilometer serta membangun saluran drainase yang dilengkapi dengan saluran utilitas dan street furniture. Jalan yang akan direvitalisasi meliputi jalan Rumah Hakim, jalan Istana Laut, dan Kampung Datuk.
"Harapan kami adalah setelah jalan-jalan ini selesai direvitalisasi, wisatawan yang berkunjung ke Penyengat dapat menikmati pemandangan tanpa harus merasakan jalan yang rusak atau berlubang, serta dapat melihat Pulau Penyengat dari lingkar luar pulau," kata Gubernur Ansar di Tanjungpinang, Rabu.
Baca juga: Ular piton 3 meter ditemukan di pemukiman warga di Bintan
Selain itu, ia juga akan mengganti lampu yang mati di ruas jalan dari pelabuhan ke kawasan pemukiman warga Pulau Penyengat.
Ia meminta agar lampu-lampu tersebut tidak perlu lagi menggunakan token, karena jika token habis tidak ada yang mengisinya.
"Kami berharap lampu-lampu ini dapat dihubungkan ke meteran PLN, sehingga tidak ada lagi lampu yang mati," ujarnya.
Baca juga: Bea Cukai RI dan Singapura bahas kerja sama patroli perbatasan
Gubernur Ansar pun mengungkapkan rencananya untuk mengganti lampu di ruas jalan Pulau Penyengat dengan lampu yang lebih terang, sehingga dapat mendorong aktivitas ekonomi yang lebih banyak di pulau tersebut pada malam hari. Terutama di Masjid Raya Sultan Riau.
"Selain itu, kita juga dapat mencoba menghias beberapa pompong dengan lampu hias untuk menarik pengunjung ke Pulau Penyengat pada malam hari dan meningkatkan perekonomian pulau tersebut," ucapnya.
Lanjutnya menyampaikan bahwa ia berencana menggantikan Becak Motor (bentor) Pulau Penyengat yang menggunakan bahan bakar bensin dengan bentor listrik.
Pihaknya akan melakukan uji coba dengan enam unit bentor listrik. Jika hasilnya baik, Pemprov Kepri akan mengalokasikan anggaran untuk memproduksinya.
Baca juga: Bapenda Kepri : Penerimaan pajak daerah capai Rp750 miliar
Terakhir, Ansar menjelaskan rencananya untuk menjalin kerja sama dengan Singapura melalui program Mirror Program. Melalui kerja sama ini, Pulau Penyengat dapat diperkenalkan kepada masyarakat negara lain dan mendapatkan perhatian dari wisatawan internasional.
"Kami yakin dengan kerja sama ini, Pulau Penyengat dapat menjadi pusat destinasi pariwisata sejarah, religi, dan budaya yang mendunia, serta menarik lebih banyak wisatawan mancanegara untuk berkunjung," demikian Ansar.
Sekilas, Pulau Penyengat atau Pulau Penyengat Inderasakti sebuah pulau kecil di Kota Tanjungpinang, Kepri, yang berjarak kurang lebih dua kilometer dari pusat kota. Pulau ini berukuran panjang 2.000 meter dan lebar 850 meter, berjarak lebih kurang 35 kilometer dari Pulau Batam. Pulau ini dapat ditempuh dari pusat Kota Tanjungpinang dengan menggunakan perahu bermotor atau lebih dikenal pompong yang memerlukan waktu tempuh kurang lebih 15 menit.
Pulau Penyengat merupakan salah satu objek wisata di Kepri. Di pulau ini terdapat berbagai peninggalan bersejarah yang di antaranya adalah Masjid Raya Sultan Riau yang terbuat dari putih telur, makam-makam para raja, makam dari pahlawan nasional Raja Ali Haji, kompleks Istana Kantor dan benteng pertahanan di Bukit Kursi.
Baca juga: Delapan kelurahan di Batam bebas stunting pada 2023