Batam (ANTARA) - Pangkalan Utama TNI Angkatan Laut (Lantamal) IV Batam, Kepulauan Riau berpartisipasi dalam mencegah stunting dengan memberikan penyuluhan kesehatan secara berkala kepada masyarakat serta orang tua dari anak balita.

Wakil Komandan Lantamal IV Batam yang juga merupakan Bapak Asuh Anak Stunting Kolonel Laut (P) Fajar Hernawan di Batam, Selasa mengatakan selain itu pihaknya juga memberikan pelayanan KB keliling di pemukiman penduduk dengan angka stunting yang cukup tinggi.

"Kemudian memberikan bantuan langsung terhadap anak-anak yang terdampak stunting. Ke depan program ini akan berjalan terus sesuai yang sudah direncanakan, khususnya kita mencari daerah pulau yang memang terdampak banyak kasus stunting," kata Kolonel Laut (P) Fajar.

Baca juga: Pemkot Tanjungpinang imbau warga bayar PBB-P2 agar terhindar denda

Ia menyampaikan pihaknya bersama BKKBN Kepri juga menggandeng perusahaan swasta yang ada di Kota Batam untuk ikutserta dalam menekan angka stunting di daerah itu.

"Upaya ini sudah berjalan selama 6 bulan berlanjut. Tidak hanya dari Lantamal saja, kita dibantu dari program tanggung jawab sosial (CSR) perusahaan di sekitar daerah penduduk untuk membantu persoalan stunting ini," ujar dia.

Kolonel Laut (P) Fajar menambahkan dalam waktu dekat pihaknya akan memberikan bantuan makanan bergizi kepada masyarakat di Kabupaten Lingga karena wilayah itu memiliki angka stunting tertinggi di Kepri.

Baca juga: Kepri dapat tiga penghargaan APPI 2023 dari Kemenparekraf

"Sasaran ke depan dari data BKKBN provinsi, yaitu data stunting terbanyak di Lingga. Nanti kita bulan depan, akan ke Lingga dan memberikan bantuan," kata dia.

Sementara itu, Kepala BKKBN Kepri Rohina menyampaikan pada tahun 2024 ditargetkan angka prevalensi stunting di daerah setempat bisa ditekan sampai 10,2 persen pada tahun 2024.

Ia mengatakan hal tersebut sebagai upaya memenuhi target nasional terkait penurunan angka stunting sebesar 14 persen pada tahun 2024.

"Kepri itu kan sudah di bawah nasional , angka stunting nasional sekarang 21 persen, Kepri 15,4 persen. Tapi memang di tahun 2024 harus 14 persen dan khusus Kepri harus 10,2 supaya tercapai 14 persen itu," ujar dia.

Baca juga:
Pemkot Batam berikan 4.000 alat olahraga ke karang taruna dan pengcab

BI perluas akses pasar UMKM Kepri dengan pameran produk unggulan

BPS catat penduduk miskin di Kepri turun 6,4 ribu orang

Warga Kepri habiskan Rp300 miliar per tahun untuk berobat di luar negeri


Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025