Batam (ANTARA) - Kepala Dinas Pendidikan Kota Batam, Kepulauan Riau Tri Wahyu Rubianto menyatakan penerapan Kurikulum Merdeka di daerah tersebut telah menarik perhatian  negara anggota  Perhimpunan Bangsa-bangsa Asia Tenggara (Association of Southeast Asian Nations/ASEAN), salah satunya Malaysia.

Ia menjelaskan, beberapa waktu lalu pihaknya menerima kunjungan dari sejumlah tenaga pengajar asal Johor Malaysia yang ingin memahami penerapan Kurikulum Merdeka yang telah diterapkan di sekolah-sekolah di daerah tersebut.
 

"Jadi mereka itu tertarik dengan Kurikulum Merdeka. Kemudian di Kurikulum Merdeka itu juga ada itu namanya profil Pelajar Pancasila dan itu juga mereka tertarik dan ingin tahu," katanya di Batam, Kamis.

Ia menyampaikan hingga saat ini sebanyak 50 sekolah menengah pertama (SMP) negeri di Kota Batam sudah menerapkan Kurikulum Merdeka.

Wahyu menjelaskan Kurikulum Merdeka adalah kurikulum dengan pembelajaran intrakurikuler beragam yang memungkinkan peserta didik memiliki cukup waktu untuk mendalami konsep dan menguatkan kompetensi dan guru lebih leluasa melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar dan minat peserta didik.

"Dengan dicanangkan program Merdeka Belajar maka akan semakin membuat motivasi tinggi mulai dari guru dan juga siswanya," ujar dia.

Lebih lanjut, Wahyu juga menginginkan adanya kerja sama dalam peningkatan kualitas pendidikan antar negara di kawasan ASEAN sebagai upaya meningkatkan kualitas pendidikan dan sumber daya manusia (SDM) untuk memenuhi kebutuhan lapangan pekerjaan.

"Karena posisi Batam ini berbatasan langsung dengan negara tetangga sehingga dengan kita banyak kerja sama dengan mereka, ini akan membuat SDM kita semakin baik lagi," katanya.
 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Penerapan Kurikulum Merdeka di Batam terik perhatian negara ASEAN

Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024