Batam (ANTARA) - DPRD Provinsi Kepulauan Riau meminta pemerintah provinsi setempat agar dapat meningkatkan sarana prasarana sekolah di tingkat SMA, SMK hingga SLB.
Anggota Komisi IV DPRD Kepri Ririn Warsiti di Batam, Jumat mengatakan, hingga saat ini masih banyak sekolah yang kurang memadai untuk pelaksanaan belajar mengajar.
"Ada sekolah yang belum bisa dikatakan layak, karena ruang kelas masih pakai jaring seperti SMA 25, itu seharusnya Gubernur lebih memikirkan ke arah situ, sarana prasarana sekolah untuk menjamin proses belajar yang nyaman bagi anak-anak kita," kata Ririn.
Ia menjelaskan, peningkatan sarana dan prasarana sekolah dinilai penting karena hal tersebut berjalan dengan upaya meningkatkan SDM unggul di masa depan.
"Kita kan mau peningkatan SDM unggul bukan hanya fisik saja, tapi secara kemampuan juga kita harus menjamin mereka nyaman hingga proses belajar, baik anak didik maupun guru yang mengajar," ujar dia.
Sementara itu, terkait rencana Pemprov Kepri yang menganggarkan Rp16 miliar untuk seragam sekolah gratis bagi 26.780 siswa SMA, SMK, dan SLB pada 2024, Ririn menyampaikan hal tersebut perlu dikaji lebih lanjut lagi.
Kemudian untuk rencana membebaskan uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) bagi siswa yang kurang mampu pada tahun depan, ia menilai akan lebih baik rencana tersebut dapat diberikan kepada pelajar yang kurang mampu, tetapi melalui program Kartu Indonesia Pintar (KIP) ataupun Program Indonesia Pintar (PIP).
"Kalau seragam gratis untuk masyarakat kurang mampu, saya sebagai anggota DPRD setuju saja, tapi kalau secara keseluruhan perlu kita kaji ulang lagi," kata Ririn.
"Karena kalau SPP gratis bagi warga kurang mampu masih banyak jalan, seperti KIP dan PIP juga. Jadi celah mana yang mau diambil," tambah dia.
Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menganggarkan Rp16,5 miliar untuk program seragam sekolah gratis bagi 26.780 siswa SMA, SMK, dan SLB pada 2024.
"Seragam sekolah gratis yang disediakan berupa setelan seragam putih abu-abu dan seragam pramuka," kata Gubernur Kepri Ansar Ahmad di Tanjungpinang, Selasa.
Pemprov Kepri juga membebaskan uang sumbangan pembinaan pendidikan (SPP) bagi siswa yang kurang mampu pada tahun depan.
Ia menjelaskan kebijakan ini dalam upaya meningkatkan mutu pendidikan di Kepri dengan cara meringankan orang tua siswa agar tidak terbebani dengan harus membeli seragam sekolah setiap musim penerimaan siswa dan siswi baru.