Jakarta (ANTARA) - Presiden Joko Widodo melantik Laksdya TNI Irvansyah sebagai Kepala Bakamla RI di Istana Negara, Jakarta, Rabu.
Irvansyah menggantikan Laksamana Madya TNI Purn. Aan Kurnia berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 118/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Keamanan Laut.
Dalam konferensi pers usai dilantik, Irvansyah mengatakan Bakamla sebagai organisasi yang dibentuk pada 8 Desember 2014 masih menghadapi sejumlah tantangan.
"Tantangan ke depan banyak, kami organisasi baru, dari sisi personel kami masih banyak kurang, sarana dan prasarana, alutsista, aset kami belum banyak, kantor masih menumpang, ada yang masih pinjam, sementara tugas harus terus dijalankan," kata dia.
Mantan Panglima Komando Lintas Laut Militer yang pernah terlibat dalam misi pengadangan empat kapal ikan berbendera Vietnam menggunakan KRI Bung Tomo-357 pada Maret 2019 itu menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi kepada dirinya untuk memperkuat kolaborasi dengan kementerian maupun instansi/lembaga terkait dalam menjaga keamanan laut RI.
Bakamla juga mengemban tugas dalam mengawasi perbatasan negara di Laut Tiongkok Selatan melalui kerja sama dengan AL di Natuna Utara, kata dia.
"Dari Presiden melalui Sekretaris Negara, saya diingatkan untuk bekerja bersama dengan Instansi lain, kementerian dan lembaga lain intinya berintegrasi dengan instansi kementerian yang lain dengan TNI juga. Untuk mengurus laut, tidak bisa sendirian," kata dia
Persoalan perdagangan narkotika melalui jalur laut, kata Irvansyah, juga menjadi satu fokus yang akan dijalankan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi lantik Laksdya TNI Irvansyah menjadi Kepala Bakamla
Irvansyah menggantikan Laksamana Madya TNI Purn. Aan Kurnia berdasarkan Keputusan Presiden (Keppres) Nomor 118/TPA Tahun 2023 tentang Pemberhentian dan Pengangkatan dari dan dalam Jabatan Pimpinan Tinggi Utama di Lingkungan Badan Keamanan Laut.
Dalam konferensi pers usai dilantik, Irvansyah mengatakan Bakamla sebagai organisasi yang dibentuk pada 8 Desember 2014 masih menghadapi sejumlah tantangan.
"Tantangan ke depan banyak, kami organisasi baru, dari sisi personel kami masih banyak kurang, sarana dan prasarana, alutsista, aset kami belum banyak, kantor masih menumpang, ada yang masih pinjam, sementara tugas harus terus dijalankan," kata dia.
Mantan Panglima Komando Lintas Laut Militer yang pernah terlibat dalam misi pengadangan empat kapal ikan berbendera Vietnam menggunakan KRI Bung Tomo-357 pada Maret 2019 itu menyampaikan pesan dari Presiden Jokowi kepada dirinya untuk memperkuat kolaborasi dengan kementerian maupun instansi/lembaga terkait dalam menjaga keamanan laut RI.
Bakamla juga mengemban tugas dalam mengawasi perbatasan negara di Laut Tiongkok Selatan melalui kerja sama dengan AL di Natuna Utara, kata dia.
"Dari Presiden melalui Sekretaris Negara, saya diingatkan untuk bekerja bersama dengan Instansi lain, kementerian dan lembaga lain intinya berintegrasi dengan instansi kementerian yang lain dengan TNI juga. Untuk mengurus laut, tidak bisa sendirian," kata dia
Persoalan perdagangan narkotika melalui jalur laut, kata Irvansyah, juga menjadi satu fokus yang akan dijalankan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Presiden Jokowi lantik Laksdya TNI Irvansyah menjadi Kepala Bakamla