Batam (ANTARA) - Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Kota Batam, Kepulauan Riau menambah pasokan beras sebagai upaya pengendalian kenaikan harga.

Kepala Disperindag Kota Batam Gustian Riau di Batam, Selasa mengatakan konsumsi beras di Kota Batam mencapai 9.000 ton per bulan.

"Ada kenaikan namun masih batas aman. Karena di semua daerah juga ada kenaikan. Saya sudah bertemu distributor, dan saya tanya untuk stok, dan antisipasi kenaikan ini bagaimana," kata Gustian.

Ia menjelaskan semua distributor beras di Kota Batam menambah pasokan sekitar 20 persen untuk memenuhi kebutuhan warga.

"Intinya stok aman. Kalau ada kenaikan harga memang dari sananya. Namun memenuhi pasokan ini yang paling penting. Agar tidak ada kelangkaan," ujar dia.

Kata Gustian, selain menambah pasokan beras ke Kota Batam, pihaknya juga mengontrol kualitas beras yang beredar saat ini dalam upaya mengantisipasi inflasi.

Untuk Batam, sejauh ini kualitas beras masih aman. Namun begitu, jika masyarakat merasa memiliki beras yang biasa dikonsumsi berubah kualitasnya, bisa melaporkan ke Disperindag Kota Batam.

Diberitakan sebelumnya, Pemerintah Kota Batam siap menggenjot penyaluran beras Cadangan Pangan Pemerintah (CPP) 2023 untuk mengantisipasi kenaikan harga beras di wilayah tersebut.

Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan, pihaknya sudah berkoordinasi dengan Bulog terkait penyaluran beras CPP.

"Bulog sudah mulai menyalurkan beras bantuan CPP ini kepada masyarakat. PT. Pos Indonesia Cabang Batam juga sudah menyiapkan jadwal untuk penyaluran beras ini kepada 32.533 KPM, agar tepat sasaran," ujar Jefridin di Batam, Senin.

Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024