Batam (ANTARA) - Manajemen Bandara Internasional Batam Hang Nadim menyebutkan tidak ada gangguan penerbangan dari terdampak kebakaran hutan dan lahan (karhutla), seperti di Sumatera Selatan, Jambi, dan Riau, ke Batam, Kepulauan Riau (Kepri).
Direktur Utama Bandara Internasional Batam, Pikri Ilham Kurniansyah, mengatakan penerbangan masih lancar dan aman, kendati jarak pandang juga sempat menurun sampai empat kilometer akibat kabut asap dari karhutla tersebut.
"Jarak pandang masih di atas lima kilometer, artinya masih bisa dilakukan penerbangan dan aman terkendali," katanya saat dihubungi di Batam, Senin.
Dia mengatakan pada hari Sabtu (7/10) dan Minggu (8/10) aktivitas penerbangan juga tidak mengalami masalah walaupun ada kabut asap akibat karhutla.
"Tidak ada masalah, masih aman. Waktu dua hari lalu juga begitu, meskipun ada kabut asap, tapi penerbangan tidak ada masalah," katanya.
Dalam hal ini pihaknya juga terus berkoordinasi dengan Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Hang Nadim Batam untuk mengetahui sebaran kabut asap.
Sementara itu BMKG Hang Nadim Batam menyebutkan jarak pandang akibat kabut asap kiriman karhutla yang terjadi di Sumatera ke Kota Batam sudah berangsur normal.
Prakirawan BMKG Kelas I Hang Nadim Batam Fitri Annisa mengatakan berdasarkan hasil pantauan dari citra satelit, kabut asap kiriman yang menutupi langit Batam dua hari belakangan sudah tidak terlihat.
"Untuk hari ini di sekitar wilayah Batam tidak terpantau kabut asap. Jarak pandang di sektor penerbangan juga sudah kembali ke angka normal, yakni 10 kilometer," ujarnya.