Dumai, Riau, (ANTARA) - Kota Dumai Provinsi Riau diselimuti kabut asap pekat dari kebakaran lahan, sehingga membuat kondisi udara sangat tidak baik dengan asap berbau dan menyengat hidung.
Kepala Pelaksana BPBD Kota Dumai, Irawan Sukma, Ahad menjelaskan kondisi kabut asap yang menyelimuti udara saat ini berasal dari kejadian kebakaran lahan di beberapa lokasi. Selain itu juga kiriman dari perbatasan dengan Kabupaten Bengkalis.
"Sebagian besar sudah dipadamkan dan masih proses pendinginan. Kabut asap kita perkirakan juga kiriman dari kebakaran lahan perbatasan Dumai Bengkalis, tepatnya di Desa Bandar Laksamana," kata Irawan Sukma
Berdasarkan laporan harian kebencanaan, kebakaran hutan dan lahan terjadi di sejumlah lokasi. Yaitu semak belukar dan perkebunan kelapa sawit di Jalan Bambu Kuning Kelurahan Gurun Panjang Kecamatan Bukit Kapur seluas 15 ha.
Baca juga: Kebakaran lahan di Meranti meluas, capai 40 hektare lebih
Kemudian, lahan gambut dan semak belukar di Jalan Tanjung Sari Kelurahan Tanjung Palas Kecamatan Dumai Timur 7 ha. Selanjutnya, semak belukar terbakar di Jalan Dumai Motor Kelurahan Tanjung Palas Dumai Timur, 20 ha.
Titik api lain di Jalan Batu Bintang Kelurahan Bukit Bahtrem Kecamatan Dumai Timur juga menghanguskan 5 hektare. Lokasi terakhir di Jalan Teuku Umar Kelurahan Teluk Makmur Kecamatan Medang Kampai 1 ha
Berdasarkan pantauan aktivitas warga pengguna jalan masih normal tanpa menggunakan masker. Baik pejalan kak maupun dengan berkendara sepeda motor.
"Kebetulan kita lagi ada kumpul kumpul di luar habis tarawih, dan memang belum ada persiapan masker meski kondisi asap ini sangat tidak baik," kata seorang pengendara sepeda motor.
Baca juga: Belasan rumah di Bandung dilanda kebakaran
Warga lain menyebutkan belum ada kesiapan mengantisipasi kabut asap yang baru kelihatan pekat malam ini. Aktivitas di luar rumah masih terus dilakukan.
Sementara itu, Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) di Kabupaten Kepulauan Meranti, Provinsi Riau semakin meluas karena menjangkau lahan vegetasi semak belukar di sejumlah desa di Pulau Rangsang yang luasnya mencapai 40 hektare lebih.
Kepala Pelaksana (Kalaksa) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Kepulauan Meranti, Muhlisin, Minggu mengatakan Karhutla yang terjadi di Pulau Rangsang ada lima titik yakni di Desa Telesung, Penyagun, Sungai Gayung Kiri, Renak Dungun dan perbatasan di Mantiasa.
Baca juga: BPBD Natuna pastikan karhutla di Kecamatan Batubi aman dan terkendali
Dia belum bisa memastikan berapa luas kebakaran secara keseluruhan namun untuk dua titik yaitu di Desa Telesung dan Penyagun diperkirakan mencapai 40 ha.
"Luas karhutla yang mencapai 40 hektare pada dua titik ini menunjukkan bahwa situasinya cukup serius dan membutuhkan penanganan yang cepat dan efektif," katanya.
Dia mengatakan timnya bersama personel gabungan TNI dan Polri serta masyarakat saat ini terus melakukan upaya pemadaman dan pendinginan di titik api. Pihaknya bekerja secara intensif untuk membatasi penyebaran api dan memastikan kebakaran tidak meluas ke area yang lebih luas.
Baca juga: Pemadam kesulitan padamkan kebakaran gudang di Jakarta
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Kabut asap akibat dari kebakaran lahan selimuti Kota Dumai
Berita Terkait
Pemkab Natuna Kepri pastikan Disdikbud tetap buka layanan pascakebakaran
Jumat, 8 November 2024 17:25 Wib
Hujan abu vulkanik jatuh di sekitar Gunung Lewotobi Laki-laki
Jumat, 8 November 2024 14:08 Wib
Disdamkar Natuna padamkan kebakaran di gedung Disdikbud
Jumat, 8 November 2024 9:50 Wib
Empat orang tewas dalam kebakaran rumah di Jakarta Utara
Jumat, 8 November 2024 6:48 Wib
Pemkab Natuna periksa sistem proteksi kebakaran gedung
Kamis, 7 November 2024 14:34 Wib
Gunung Lewotobi Laki-laki NTT muntahkan awan panas guguran
Kamis, 7 November 2024 10:57 Wib
Pemkab Karimun edukasi 90 murid SD kenali bahaya kebakaran
Rabu, 6 November 2024 18:10 Wib
63 orang alami luka-luka akibat erupsi Lewotobi
Selasa, 5 November 2024 12:29 Wib
Komentar