Tanjungpinang (ANTARA) - Universitas Raja Ali Haji (UMRAH) bekerja sama dengan Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Tanjungpinang, Kepulauan Riau, membekali puluhan mahasiswa dengan pelatihan cek fakta anti hoaks.
Pelatihan ini mendatangkan dua pelatih bersertifikasi dari AJI Indonesia dan Google News Initiative, yaitu Yose Hendra dan Yogi Sahputra.
"Terima kasih kepada kedua pelatih AJI dan Google yang telah membuka pikiran mahasiswa bagaimana cara mengidentifikasi sekaligus mencegah hoaks," kata Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan UMRAH, Ahada Wahyusari, Selasa.
Baca juga:
Hasan ajak masyarakat Tanjungpinang tidak mubazir mengonsumsi beras
DPRD Kepri minta Pemda cari solusi turunkan harga tiket kapal Tanjungpinang-Singapura
Ia menyebutkan bahwa mahasiswa tidak harus datang kuliah lalu pulang, tetapi juga ikut dalam kegiatan pelatihan seperti ini guna menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya seputar hoaks yang marak berkembang di era digital saat ini.
Ia juga berharap mahasiswa dapat memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar terkait upaya-upaya melawan hoaks setelah mengikuti pelabuhan tersebut. "Kami kebetulan juga ada mata kuliah jurnalistik, semoga ke depan bisa melahirkan jurnalis berkompeten dari kampus ini," ucap dia.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari 9-10 Oktober 2023, di Gedung Tanjak Kampus Umrah Pulau Dompak, Tanjungpinang.
Pada hari pertama pelatihan, terlihat mahasiswa sangat aktif dalam pelatihan ini. Mereka diajak memahami apa yang dimaksud dengan informasi hoaks. Setelah itu diminta melakukan cek fakta dalam melihat suatu informasi.
Hendra mengatakan, mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal berita bohong atau hoaks yang tersebar di tengah masyarakat. Ia memaparkan berbagai penyebab munculnya hoaks di Tanah Air. Mulai dari defisit data hingga informasi yang tersebar sangat banyak, terutama melalui media sosial.
Baca juga:
Dinkes Batam catat sebanyak 497 kasus orang terkena ISPA pada 9 Oktober
Natuna bersiap gelar tablig akbar sambut ulang tahun ke-24
Senada dengan itu Sahputra memaparkan cara menyaring informasi agar mahasiswa tidak ikut menyebarkan hoaks.
Mahasiswa yang ikut pelatihan ini, katanya, ke depan diharapkan menggunakan prinsip saring sebelum menyebarkan suatu informasi. "Mahasiswa harus menjadi penangkal hoaks di lingkungan sekitar, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun kampus," kata dia.
Ketua AJI Tanjungpinang, Jailani,sangat mengapresiasi terjalinnya kerja sama yang baik antara AJI Tanjungpinang dan pihak kampus UMRAH dalam hal penyelenggaraan pelatihan cek fakta anti hoaks. "Semoga kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut. Kita tahu mahasiswa adalah agen perubahan, jadi sangat penting memahami pengetahuan seperti ini," ucap dia.
Baca juga:
Pemkot sebut harga sejumlah komoditas pangan di Batam menurun
Kepri bangun dua dermaga apung senilai Rp4,4 miliar
Pemkot Batam komitmen penguatan program kesehatan keluarga di tiap posyandu
Bahlil katakan sebanyak 400 KK di Pulau Rempang sudah setuju direlokasi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UMRAH dan AJI bekali mahasiswa dengan pelatihan cek fakta anti hoaks
Pelatihan ini mendatangkan dua pelatih bersertifikasi dari AJI Indonesia dan Google News Initiative, yaitu Yose Hendra dan Yogi Sahputra.
"Terima kasih kepada kedua pelatih AJI dan Google yang telah membuka pikiran mahasiswa bagaimana cara mengidentifikasi sekaligus mencegah hoaks," kata Wakil Dekan Bidang Umum dan Keuangan UMRAH, Ahada Wahyusari, Selasa.
Baca juga:
Hasan ajak masyarakat Tanjungpinang tidak mubazir mengonsumsi beras
DPRD Kepri minta Pemda cari solusi turunkan harga tiket kapal Tanjungpinang-Singapura
Ia menyebutkan bahwa mahasiswa tidak harus datang kuliah lalu pulang, tetapi juga ikut dalam kegiatan pelatihan seperti ini guna menambah wawasan dan pengetahuan, khususnya seputar hoaks yang marak berkembang di era digital saat ini.
Ia juga berharap mahasiswa dapat memberikan edukasi kepada masyarakat sekitar terkait upaya-upaya melawan hoaks setelah mengikuti pelabuhan tersebut. "Kami kebetulan juga ada mata kuliah jurnalistik, semoga ke depan bisa melahirkan jurnalis berkompeten dari kampus ini," ucap dia.
Pelatihan ini berlangsung selama dua hari 9-10 Oktober 2023, di Gedung Tanjak Kampus Umrah Pulau Dompak, Tanjungpinang.
Pada hari pertama pelatihan, terlihat mahasiswa sangat aktif dalam pelatihan ini. Mereka diajak memahami apa yang dimaksud dengan informasi hoaks. Setelah itu diminta melakukan cek fakta dalam melihat suatu informasi.
Hendra mengatakan, mahasiswa dapat menjadi garda terdepan dalam menangkal berita bohong atau hoaks yang tersebar di tengah masyarakat. Ia memaparkan berbagai penyebab munculnya hoaks di Tanah Air. Mulai dari defisit data hingga informasi yang tersebar sangat banyak, terutama melalui media sosial.
Baca juga:
Dinkes Batam catat sebanyak 497 kasus orang terkena ISPA pada 9 Oktober
Natuna bersiap gelar tablig akbar sambut ulang tahun ke-24
Senada dengan itu Sahputra memaparkan cara menyaring informasi agar mahasiswa tidak ikut menyebarkan hoaks.
Mahasiswa yang ikut pelatihan ini, katanya, ke depan diharapkan menggunakan prinsip saring sebelum menyebarkan suatu informasi. "Mahasiswa harus menjadi penangkal hoaks di lingkungan sekitar, baik lingkungan keluarga, masyarakat maupun kampus," kata dia.
Ketua AJI Tanjungpinang, Jailani,sangat mengapresiasi terjalinnya kerja sama yang baik antara AJI Tanjungpinang dan pihak kampus UMRAH dalam hal penyelenggaraan pelatihan cek fakta anti hoaks. "Semoga kerja sama seperti ini dapat terus berlanjut. Kita tahu mahasiswa adalah agen perubahan, jadi sangat penting memahami pengetahuan seperti ini," ucap dia.
Baca juga:
Pemkot sebut harga sejumlah komoditas pangan di Batam menurun
Kepri bangun dua dermaga apung senilai Rp4,4 miliar
Pemkot Batam komitmen penguatan program kesehatan keluarga di tiap posyandu
Bahlil katakan sebanyak 400 KK di Pulau Rempang sudah setuju direlokasi
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: UMRAH dan AJI bekali mahasiswa dengan pelatihan cek fakta anti hoaks