Jakarta (ANTARA) - Hasil survei Charta Politica yang dilaksanakan pada 26 hingga 31 Oktober 2023 menunjukkan elektabilitas Prabowo Subianto menurun usai bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Indonesia Maju (KIM) itu menggandeng putra Presiden Jokowi,  Gibran Rakabuming Raka sebagai calon wakil presiden dalam Pilpres 2024.

Pada survei 13 hingga 17 Oktober 2023 atau sebelum menggandeng Gibran, elektabilitas Prabowo lebih tinggi 9,8 persen dibandingkan Ganjar Pranowo dalam simulasi head to head, tetapi pada survei terbaru jarak elektabilitas keduanya menyempit menjadi 3,4 persen.

“Kita bisa melihat atau berspekulasi dan membuat hipotesa bahwa masuknya nama Gibran sebagai bakal calon wakil presiden mendampingi Prabowo menjadi liabilitas bagi elektabilitas Prabowo alih-alih aset,” kata Direktur Eksekutif Charta Politika Yunarto Wijaya di Jakarta, Senin.

Dalam simulasi head to head, elektabilitas Prabowo - Gibran tercatat mencapai 43,5 persen atau lebih tinggi dari elektabilitas Ganjar - Mahfud yang sebesar 40,6 persen.

Meskipun demikian, nilai elektabilitas Prabowo-Gibran saat head to head dengan Ganjar - Mahfud yang sebesar 43,5 persen itu lebih kecil dari nilai elektabilitas Prabowo ketika head to head dengan Ganjar yang sebesar 44,4 persen.

“Artinya, ketika kita bicara mengenai potensi putaran kedua, dan simulasi putaran kedua, pemilih Anies yang tadinya mayoritas lebih memilih Prabowo mulai ragu, mereka lebih banyak menjadi undecided voters,” kata dia 

Menurut Yunarto, pemilih Anies cenderung anti-Jokowi, sehingga sebagian dari mereka adalah pendukung Prabowo pada pilpres 2014 dan 2019.

 



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Charta Politica: Elektabilitas Prabowo turun usai gandeng Gibran

Pewarta : Sanya Dinda Susanti
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025