Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) mendesak transparansi informasi dari otoritas Malaysia atas penanganan insiden penembakan WNI di Perairan Tanjung Rhu.
Menteri Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (P2MI) Abdul Kadir Karding saat mendampingi kunjungan kenegaraan Presiden Prabowo Subianto ke Malaysia, Senin, mengatakan akses terhadap para korban --saat ini masih berada dalam pengawasan pihak Malaysia-- dijadwalkan baru akan diberikan pada Rabu mendatang.
"Kami telah meminta Kementerian Luar Negeri untuk memastikan akses terhadap para korban yang saat ini masih dalam pengawasan otoritas Malaysia. Berdasarkan informasi, akses baru dibuka pada Rabu dan kami mendorong agar proses penegakan hukum dilakukan secara transparan," kata Karding dalam keterangannya di Mandarin Oriental, Kuala Lumpur, Malaysia, diterima di Jakarta.
Pemerintah Indonesia menegaskan pentingnya proses penegakan hukum yang adil dan transparan untuk memastikan keadilan bagi korban.
"Tentu, saya selaku menteri P2MI ingin mengucapkan rasa belasungkawa yang sedalam-dalamnya untuk pekerja migran kita yang meninggal," katanya.
Baca juga: Libur panjang, Pertamina pastikan pasokan BBM di Kepri tersedia
Karding menjelaskan, langkah cepat telah diambil, termasuk pendampingan terhadap korban luka yang dirawat di rumah sakit dan pengurusan jenazah korban meninggal. Kementerian juga sedang menyiapkan tim advokasi untuk mendampingi proses hukum di Malaysia. Terkait keluarga korban, Karding memastikan pihaknya telah bergerak cepat untuk memberikan informasi dan pendampingan.
Sebelumnya diketahui seorang WNI yang diduga hendak keluar dari Malaysia melalui jalur ilegal dikabarkan tewas ditembak oleh Agensi Penguatkuasaan Maritim Malaysia (APMM) di Perairan Tanjung Rhu, Jumat (24/1). Peristiwa ini juga menyebabkan beberapa WNI lainnya mengalami luka-luka.
Insiden penembakan terhadap lima PMI non-prosedural oleh APMM terjadi pada Jumat (24/1) pukul 03.00 dini hari waktu Malaysia. Insiden penembakan tersebut mengakibatkan seorang pekerja migran meninggal dunia, satu lainnya dalam kondisi kritis, dan tiga orang dirawat di beberapa rumah sakit di Selangor, Malaysia.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: P2MI desak Malaysia transparan pada insiden penembakan WNI
Komentar