Batam (ANTARA) - Badan Pengusahaan (BP) Batam, Kepulauan Riau menargetkan pengerjaan empat rumah contoh Rempang Eco City yang berlokasi di Tanjung Banon selesai pada Maret 2024.
Kepala BP Batam Muhammad Rudi dalam keterangan di Batam, Senin mengatakan berdasarkan laporan tim di lapangan pada 29 Januari 2024 lalu, progres pengerjaan empat rumah tersebut sudah mencapai sekitar 20 persen.
Pihaknya juga berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembangunan empat rumah contoh bagi warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City.
"Pemerintah akan memperhatikan betul hak-hak warga selama pengembangan Rempang ini dilakukan," kata Rudi.
Ia mengatakan dengan rencana investasi Rempang, diharapkan dapat menjadi kota baru, serta investasi akan terus tumbuh maksimal dan mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
"Pemerintah ingin ekonomi masyarakat tempatan juga ikut meningkat dengan hadirnya investasi di Rempang," ujar dia.
Hingga saat ini, sudah sebanyak 387 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City siap pindah ke hunian sementara demi mendukung terealisasinya Program Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Berdasarkan catatan Posko Pelayanan, keseluruhan KK itu tersebar di dua kelurahan dengan rincian 167 KK berasal dari Rempang Cate dan 220 KK dari Sembulang.
Sementara itu, 94 KK sudah pindah ke hunian sementara sembari menunggu realisasi pembangunan rumah baru untuk mereka.
"Mari kita dukung pembangunan ini. Jaga kekompakan agar tidak ada lagi isu miring di luar sana," kata Rudi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP Batam targetkan rumah contoh Rempang Eco City selesai Maret 2024
Kepala BP Batam Muhammad Rudi dalam keterangan di Batam, Senin mengatakan berdasarkan laporan tim di lapangan pada 29 Januari 2024 lalu, progres pengerjaan empat rumah tersebut sudah mencapai sekitar 20 persen.
Pihaknya juga berkomitmen untuk segera menyelesaikan pembangunan empat rumah contoh bagi warga yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City.
"Pemerintah akan memperhatikan betul hak-hak warga selama pengembangan Rempang ini dilakukan," kata Rudi.
Ia mengatakan dengan rencana investasi Rempang, diharapkan dapat menjadi kota baru, serta investasi akan terus tumbuh maksimal dan mampu menyerap ratusan ribu tenaga kerja.
"Pemerintah ingin ekonomi masyarakat tempatan juga ikut meningkat dengan hadirnya investasi di Rempang," ujar dia.
Hingga saat ini, sudah sebanyak 387 Kepala Keluarga (KK) yang terdampak pengembangan Rempang Eco-City siap pindah ke hunian sementara demi mendukung terealisasinya Program Strategis Nasional (PSN) tersebut.
Berdasarkan catatan Posko Pelayanan, keseluruhan KK itu tersebar di dua kelurahan dengan rincian 167 KK berasal dari Rempang Cate dan 220 KK dari Sembulang.
Sementara itu, 94 KK sudah pindah ke hunian sementara sembari menunggu realisasi pembangunan rumah baru untuk mereka.
"Mari kita dukung pembangunan ini. Jaga kekompakan agar tidak ada lagi isu miring di luar sana," kata Rudi.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BP Batam targetkan rumah contoh Rempang Eco City selesai Maret 2024