Jakarta (ANTARA) - Warga keturunan Tionghoa membangun masjid berarsitektur khas Tionghoa bernama Tjia Kang Ho di Jalan Tipar, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta.
Dengan berbagai macam ornamen khas China dan aksara Han di pintu masuk masjid itu menguatkan nuansa budaya Tionghoa-Muslim.
"Masjid ini mulai dibangun pada Oktober 2022. Saat ini tahapan pembangunan masjid sudah mencapai 80 persen dan mulai tadi malam sudah dipakai untuk melaksanakan Shalat Tarawih," kata Ketua DKM Masjid Tjia Kang Ho Muhammad Wildan Hakiki, Selasa.
Nama masjid Tjia Kang Ho sendiri diambil dari seorang warga Tionghoa yang mualaf dan mewakafkan tanahnya untuk dijadikan masjid.
Tjia Kang Ho berkeinginan mendirikan masjid. Kemudian, diteruskan anaknya H Budiyanto dan cucunya M Wildan Hakiki untuk membangun masjid berarsitektur Tionghoa.
"Kenapa kita bikin masjid model begini, karena kita tidak ingin melupakan dari mana sejarahnya kita berawal, walaupun kita sudah menjadi muslim sekarang. Tapi saudara-saudara kita di sekitar sini yang juga warga keturunan masih banyak yang non muslim," kata dia.
Dia berharap dengan keberadaan masjid, maka warga keturunan Tionghoa yang berada di sekitar masjid dapat masuk Islam.
"Karena Islam itu 'Rahmatan Lil 'Alamiin'," kata Wildan.
Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Tjia Kang Ho Muhammad Wildan Hakiki saat menjelaskan terkait pembangunan masjid berarsitektur Tionghoa yang berada di Jalan Tipar, Kelurahan Pekayon, Kecamatan Pasar Rebo, Jakarta Timur, Selasa (12/3/2024). ANTARA/Syaiful Hakim
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga keturunan bangun masjid berarsitektur Tionghoa di Pasar Rebo
Dengan berbagai macam ornamen khas China dan aksara Han di pintu masuk masjid itu menguatkan nuansa budaya Tionghoa-Muslim.
"Masjid ini mulai dibangun pada Oktober 2022. Saat ini tahapan pembangunan masjid sudah mencapai 80 persen dan mulai tadi malam sudah dipakai untuk melaksanakan Shalat Tarawih," kata Ketua DKM Masjid Tjia Kang Ho Muhammad Wildan Hakiki, Selasa.
Nama masjid Tjia Kang Ho sendiri diambil dari seorang warga Tionghoa yang mualaf dan mewakafkan tanahnya untuk dijadikan masjid.
Tjia Kang Ho berkeinginan mendirikan masjid. Kemudian, diteruskan anaknya H Budiyanto dan cucunya M Wildan Hakiki untuk membangun masjid berarsitektur Tionghoa.
"Kenapa kita bikin masjid model begini, karena kita tidak ingin melupakan dari mana sejarahnya kita berawal, walaupun kita sudah menjadi muslim sekarang. Tapi saudara-saudara kita di sekitar sini yang juga warga keturunan masih banyak yang non muslim," kata dia.
Dia berharap dengan keberadaan masjid, maka warga keturunan Tionghoa yang berada di sekitar masjid dapat masuk Islam.
"Karena Islam itu 'Rahmatan Lil 'Alamiin'," kata Wildan.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Warga keturunan bangun masjid berarsitektur Tionghoa di Pasar Rebo