Padang (ANTARA) - BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau Padang Pariaman mengingatkan hujan dengan intensitas lebat dapat memicu kembali terjadinya banjir lahar dingin di wilayah Sumatera Barat.
"BMKG sudah mewanti-wanti bahwa potensi banjir lahar dingin ini tidak perlu hujan ekstrem, namun hujan dengan intensitas lebat saja bisa menyebabkan banjir lahar dingin," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan di Padang, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau menyusul peringatan dini yang disampaikan lembaga itu selama tiga hari ke depan, terhitung 14 hingga 16 April 2024 untuk Provinsi Sumbar.
Desindra menjelaskan aktivitas Gunung Marapi yang berada di kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar tersebut tergolong masif sejak meletus pada Minggu 3 Desember 2023.
"Aktivitas gunung ini sangat masif sehingga material vulkanik yang keluar dan mengendap juga sudah banyak," jelas Desindra.
Karenanya pemerintah daerah khususnya kabupaten dan kota yang terdampak langsung seperti Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang perlu menyiapkan skenario atau mitigasi apabila terjadi terjangan banjir lahar dingin.
BMKG Stasiun Minangkabau meminta pemangku kepentingan terkait belajar dari kejadian bencana lahar dingin yang terjadi pada Jumat (5/4) yang menghantam Kabupaten Agam dan Padang Panjang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sebut hujan lebat bisa picu banjir lahar dingin di Sumbar
"BMKG sudah mewanti-wanti bahwa potensi banjir lahar dingin ini tidak perlu hujan ekstrem, namun hujan dengan intensitas lebat saja bisa menyebabkan banjir lahar dingin," kata Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau, Desindra Deddy Kurniawan di Padang, Minggu.
Hal tersebut disampaikan Kepala BMKG Stasiun Meteorologi Kelas II Minangkabau menyusul peringatan dini yang disampaikan lembaga itu selama tiga hari ke depan, terhitung 14 hingga 16 April 2024 untuk Provinsi Sumbar.
Desindra menjelaskan aktivitas Gunung Marapi yang berada di kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar tersebut tergolong masif sejak meletus pada Minggu 3 Desember 2023.
"Aktivitas gunung ini sangat masif sehingga material vulkanik yang keluar dan mengendap juga sudah banyak," jelas Desindra.
Karenanya pemerintah daerah khususnya kabupaten dan kota yang terdampak langsung seperti Agam, Tanah Datar dan Padang Panjang perlu menyiapkan skenario atau mitigasi apabila terjadi terjangan banjir lahar dingin.
BMKG Stasiun Minangkabau meminta pemangku kepentingan terkait belajar dari kejadian bencana lahar dingin yang terjadi pada Jumat (5/4) yang menghantam Kabupaten Agam dan Padang Panjang.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: BMKG sebut hujan lebat bisa picu banjir lahar dingin di Sumbar