Jakarta (ANTARA) - Anggota delegasi Jusuf Kalla (JK), Hamid Awaludin, mengatakan Hamas meminta wakil presiden ke-10 dan 12 Indonesia tersebut memediasi upaya mengakhiri konflik di Palestina.

Hamid menyampaikan pernyataan itu melalui keterangan persnya di Kuala Lumpur, Senin (6/5).

Dalam keterangan itu, dia mengatakan pihak-pihak yang bertikai meminta Jusuf Kalla untuk bisa memediasi kedua belah pihak agar mengakhiri kekerasan yang telah berlangsung selama tujuh bulan terakhir tersebut.

Dalam upaya damai untuk Palestina-Israel tersebut, JK bertemu dengan delegasi Hamas Palestina yang dipimpin Pejabat Biro Politik sekaligus Wakil Kepala Urusan Internasional Hamas Dr. Bassem Naim.

Salah satu fokus dalam pembicaraan itu adalah terkait upaya menghentikan aksi kekerasan yang mengorbankan masyarakat sipil secara masif, menurut keterangan itu.

Hamid mengatakan bahwa dalam pertemuan tersebut Naim membeberkan aksi pembantaian yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Gaza dengan melakukan genosida.

"Dunia pun sudah mengutuk tindakan kejam Israel tersebut, kecuali Amerika Serikat. Namun, seperti yang kita tahu Presiden AS Joe Biden dan PM Israel Benjamin Netanyahu kewalahan sendiri menghadapi rakyatnya yang memprotes tindakan pemerintah Israel," kata dia.

Pertemuan yang relatif tertutup itu berlangsung di sebuah daerah di luar Kuala Lumpur pada Minggu (5/5) malam. Diskusi dengan Hamas tersebut berlangsung selama sekitar tiga jam.

Pertemuan itu disebutkan bermula ketika salah satu pimpinan Hamas menghubungi Hamid Awaludin, yang juga mantan Menkumham RI, untuk dapat mengatur pertemuan dan diskusi mereka dengan JK pada Minggu (5/5) di tempat yang telah ditentukan.

Hamid mengatakan bahwa upaya untuk mengakhiri konflik secara permanen antara Israel dan Palestina sebenarnya sebelumnya telah dilakukan oleh JK bersama tim pada Juli dan pertengahan Oktober 2023.

Namun, pembicaraan sempat terhenti akibat serangan yang dilakukan Hamas pada 7 Oktober 2023.


KAMPUZ...
 


Terposah, Komite Aliansi Mahasiswa pro-Palestina anti USA-Zionist (KAMPUZ) melalui aksi demonstrasi damai bertajuk Solidarity Camp for Palestine mengajak seluruh sivitas akademika Indonesia bergerak menyuarakan dukungan untuk kemerdekaan Palestina.
 
"Lewat aksi Solidarity Camp for Palestine kali ini, KAMPUZ beserta elemen mahasiswa se-Kota Malang mengajak seluruh sivitas akademika di Tanah Air untuk bergerak menyuarakan dukungan kepada bangsa Palestina yang tertindas," kata Koordinator Lapangan Aksi Solidarity Camp for Palestine yang diinisiasi KAMPUZ Sendiko dalam keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Senin.

 
Hal tersebut dia sampaikan dalam aksi Solidarity Camp for Palestine yang diikuti ratusan mahasiswa dari berbagai kampus di Kota Malang, Jawa Timur, Minggu (5/5) sore.

Sendiko pun menyampaikan aksi solidaritas untuk Palestina yang digelar KAMPUZ dengan melibatkan sebanyak mungkin elemen mahasiswa di Kota Malang itu terinspirasi oleh gerakan demonstrasi berskala besar serupa yang telah dilakukan para mahasiswa di sedikitnya 15 kampus terkemuka di Amerika Serikat.
 
Kampus-kampus itu, di antaranya adalah University of Texas di kota Austin, University of Minnesota, University of Columbia, University of Southern California, Harvard University, Emmerson College, University of Michigan, New York University, Northwestern University, George Washington University, dan Yale.



Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Hamas minta Jusuf Kalla memediasi upaya akhiri konflik di Palestina

Pewarta : Katriana
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2025