Batam, Kepri (ANTARA) - Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Provinsi Kepri meningkatkan sosialisasi pembelian bahan bakar minyak (BBM) secara nontunai dengan menggunakan kartu Fuel Card Plus.
Kepala Bapenda Kepri Diky Wijaya di Batam, Kepri, Selasa, mengatakan inovasi terbaru Fuel Card Plus tersebut menjadi langkah strategis untuk mendongkrak pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) di wilayah Kepri.
Ia menyampaikan proses digitalisasi tersebut sudah dituntut oleh pemerintah pusat dan Kepri sudah ditunjuk menjadi salah satu wilayah yang menerapkan digitalisasi.
"Kepri mulai hari ini dan seterusnya akan menerapkan digitalisasi, seperti negara tetangga Malaysia dan Singapura," kata Diky.
Ia menyampaikan program tersebut masih dalam tahap sosialisasi dan diharapkan pada 2025 bisa terwujud dengan dukungan PT Pertamina, perbankan, dan PT Jasa Raharja.
Diky menjelaskan Fuel Card Plus merupakan bentuk apresiasi kepada wajib pajak yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui pembayaran pajak daerah.
"Mereka dapat fuel card secara cuma-cuma. Mereka hanya mengisi formulir yang kami sediakan di tempat pembayaran pajak," ujar dia.
Sementara itu, Sales Area Manager Kepulauan Riau PT Pertamina Patra Niaga Bagus Handoko mengatakan Pertamina mendukung penuh penerapan Fuel Card Plus itu.
"Kami sudah memiliki wwww.subsiditepat.mypertamina.id yang juga telah menerapkan pembelian BBM secara nontunai," katanya.
Ia berharap kehadiran Fuel Card Plus dapat menjadi pelengkap untuk program subsidi BBM agar lebih tepat sasaran.
"Kebijakan ini berhubungan dengan pajak dan sangat mungkin untuk diterapkan secara teknis," kata dia.
Baca juga: Pertamina: 4 fuel terminal BBM dukung operasional di Kepri
Kepala Bapenda Kepri Diky Wijaya di Batam, Kepri, Selasa, mengatakan inovasi terbaru Fuel Card Plus tersebut menjadi langkah strategis untuk mendongkrak pajak bahan bakar kendaraan bermotor (PBBKB) di wilayah Kepri.
Ia menyampaikan proses digitalisasi tersebut sudah dituntut oleh pemerintah pusat dan Kepri sudah ditunjuk menjadi salah satu wilayah yang menerapkan digitalisasi.
"Kepri mulai hari ini dan seterusnya akan menerapkan digitalisasi, seperti negara tetangga Malaysia dan Singapura," kata Diky.
Ia menyampaikan program tersebut masih dalam tahap sosialisasi dan diharapkan pada 2025 bisa terwujud dengan dukungan PT Pertamina, perbankan, dan PT Jasa Raharja.
Diky menjelaskan Fuel Card Plus merupakan bentuk apresiasi kepada wajib pajak yang telah berkontribusi dalam pembangunan daerah melalui pembayaran pajak daerah.
"Mereka dapat fuel card secara cuma-cuma. Mereka hanya mengisi formulir yang kami sediakan di tempat pembayaran pajak," ujar dia.
Sementara itu, Sales Area Manager Kepulauan Riau PT Pertamina Patra Niaga Bagus Handoko mengatakan Pertamina mendukung penuh penerapan Fuel Card Plus itu.
"Kami sudah memiliki wwww.subsiditepat.mypertamina.id yang juga telah menerapkan pembelian BBM secara nontunai," katanya.
Ia berharap kehadiran Fuel Card Plus dapat menjadi pelengkap untuk program subsidi BBM agar lebih tepat sasaran.
"Kebijakan ini berhubungan dengan pajak dan sangat mungkin untuk diterapkan secara teknis," kata dia.
Baca juga: Pertamina: 4 fuel terminal BBM dukung operasional di Kepri