Batam, Kepri (ANTARA) - Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau menyebutkan digitalisasi telah menjadi pendorong utama transformasi dan memberikan dampak signifikan bagi perekonomian, salah satunya sektor ekonomi dan industri kreatif.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Suryono dalam keterangan di Batam, Rabu, mengatakan adaptasi dan inovasi digital dalam sektor ekonomi telah menghasilkan peningkatan produktivitas dan kreativitas melalui eksplorasi berbagai peluang baru, optimalisasi produksi, dan peningkatan karya-karya kreatif dengan nilai tambah yang tinggi.
"Potensi ekonomi dan industri kreatif dapat menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi dan berkontribusi terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka panjang," ujar Suryono.
Ia menambahkan untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi tersebut, sinergi dan kebijakan yang tepat dari pemangku kepentingan sangat diperlukan, salah satunya pengembangan pelatihan dan pendidikan yang tepat terkait teknologi digital.
Suryono menyebutkan potensi adaptasi teknologi digital dalam ekonomi dan industri kreatif terbilang besar.
Namun juga dihadapkan dengan sejumlah tantangan seperti kesenjangan akses teknologi, dukungan regulasi yang masih bisa dioptimalkan, ancaman keamanan data dan sistem, serta keterbatasan sumber daya manusia.
"Oleh karena itu, edukasi dan pemahaman lebih dalam terkait perkembangan peluang digitalisasi industri kreatif dan tantangannya serta dukungan dari sisi akademis diperlukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten," kata dia.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) memproyeksi pertumbuhan ekonomi provinsi itu mencapai 5,0 hingga 5,8 persen pada 2024.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Suryono di Batam, Sabtu (22/6), mengatakan peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Di antaranya terdapat peningkatan pengeluaran konsumsi masyarakat pada momentum Pemilu 2024, pagelaran festival atau pameran produk unggulan UMKM daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini.
Selain itu meningkatnya nilai investasi serta adanya program strategis yang diusung oleh BI maupun pemda setempat yang diberikan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pelaku usaha.
"Kalau melihat dari acara-acara yang ada di Kepri, pertama dilihat secara nasional yaitu Pemilu, ada konsumsi rumah tangga yang naik, kemudian peserta pemilu yang pada bikin spanduk, baliho dan sebagainya. Itu mempengaruhi. Kemudian nanti juga ada berbagai kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM, juga menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kepri," ujar Suryono.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Suryono dalam keterangan di Batam, Rabu, mengatakan adaptasi dan inovasi digital dalam sektor ekonomi telah menghasilkan peningkatan produktivitas dan kreativitas melalui eksplorasi berbagai peluang baru, optimalisasi produksi, dan peningkatan karya-karya kreatif dengan nilai tambah yang tinggi.
"Potensi ekonomi dan industri kreatif dapat menjadi sumber pertumbuhan baru ekonomi dan berkontribusi terhadap peningkatan Produk Domestik Bruto (PDB) dalam jangka panjang," ujar Suryono.
Ia menambahkan untuk memanfaatkan sepenuhnya potensi tersebut, sinergi dan kebijakan yang tepat dari pemangku kepentingan sangat diperlukan, salah satunya pengembangan pelatihan dan pendidikan yang tepat terkait teknologi digital.
Suryono menyebutkan potensi adaptasi teknologi digital dalam ekonomi dan industri kreatif terbilang besar.
Namun juga dihadapkan dengan sejumlah tantangan seperti kesenjangan akses teknologi, dukungan regulasi yang masih bisa dioptimalkan, ancaman keamanan data dan sistem, serta keterbatasan sumber daya manusia.
"Oleh karena itu, edukasi dan pemahaman lebih dalam terkait perkembangan peluang digitalisasi industri kreatif dan tantangannya serta dukungan dari sisi akademis diperlukan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang kompeten," kata dia.
Sebelumnya, Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Kepulauan Riau (Kepri) memproyeksi pertumbuhan ekonomi provinsi itu mencapai 5,0 hingga 5,8 persen pada 2024.
Kepala Kantor Perwakilan BI Kepri Suryono di Batam, Sabtu (22/6), mengatakan peningkatan tersebut dipengaruhi oleh beberapa faktor.
Di antaranya terdapat peningkatan pengeluaran konsumsi masyarakat pada momentum Pemilu 2024, pagelaran festival atau pameran produk unggulan UMKM daerah yang akan dilaksanakan pada tahun 2024 ini.
Selain itu meningkatnya nilai investasi serta adanya program strategis yang diusung oleh BI maupun pemda setempat yang diberikan kepada pelaku UMKM untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan pelaku usaha.
"Kalau melihat dari acara-acara yang ada di Kepri, pertama dilihat secara nasional yaitu Pemilu, ada konsumsi rumah tangga yang naik, kemudian peserta pemilu yang pada bikin spanduk, baliho dan sebagainya. Itu mempengaruhi. Kemudian nanti juga ada berbagai kegiatan yang melibatkan pelaku UMKM, juga menjadi salah satu faktor yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi di Kepri," ujar Suryono.