Gorontalo (ANTARA) - Korban yang ditemukan meninggal dunia dalam tanah longsor di kawasan tambang rakyat Desa Tulabolo Timur, Kabupaten Bone Bolango, Provinsi Gorontalo, terus bertambah.

Kepala Kantor Pencarian dan Pertolongan (SAR) Gorontalo Heriyanto, Senin, mengatakan dari 10 korban yang telah dilakukan pendataan, lima di antaranya dinyatakan ditemukan dalam keadaan meninggal dunia.

"Data sementara terkonfirmasi ada 10 orang korban, lima diantaranya telah meninggal dunia, dua orang luka-luka, dan tiga orang lagi masih akan dilakukan pencarian," kata Heriyanto.

Menurut dia, proses pencarian korban lainnya masih dihentikan sementara  pada Ahad malam, mengingat jarak dari pemukiman warga ke lokasi pertambangan rakyat cukup jauh.

Belum lagi kondisi jalan menuju ke kawasan pertambangan emas itu sangat sulit untuk dilalui, kata dia, dan hanya bisa ditempuh dengan berjalan kaki karena beberapa jembatan telah putus.

Ia mengatakan cuaca di sebagian besar wilayah tersebut juga sering diguyur hujan dengan intensitas ringan, ditambah lagi kondisi pada malam hari yang membatasi jarak pandang, sehingga pihaknya bersama otoritas setempat telah melakukan rapat koordinasi yang memutuskan untuk menghentikan sementara proses pencarian korban dan kembali melanjutkan pada Senin pagi mulai pukul 06.00 WITA.

"Untuk saat ini baru tujuh orang yang kami temukan, dan tiga lagi masih akan kita lakukan pencarian. Tidak menutup kemungkinan jumlah korban masih akan bertambah," katanya.







Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Korban meninggal dalam longsor tambang di Gorontalo bertambah

Pewarta : Susanti Sako
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024