Natuna (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Natuna, Kepulauan Riau menggelar pagelaran budaya di pulau terluar Indonesia yakni Pulau Laut.
Wakil Bupati Natuna Rodhial Huda di Natuna, Selasa (9/7) malam, mengatakan pagelaran budaya yang diberi nama dendang piwang itu merupakan program Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Natuna.
Kegiatan yang digelar pada Selasa malam ini diharapkan menjadi pengingat bagi seluruh elemen masyarakat untuk merawat tradisi yang telah diwariskan.
"Harapannya agar budaya yang ada di Natuna tetap lestari," ucap dia.
"Harapannya agar budaya yang ada di Natuna tetap lestari," ucap dia.
Kepala Bidang (Kabid) Kebudayaan Disdikbud Natuna Hadisun mengatakan dendang piwang berasal dari bahasa melayu Natuna yang berarti rindu berdendang.
Dendang piwang kata dia merupakan program yang dibuat untuk memfasilitasi para penggiat budaya untuk mementaskan kemahirannya.
"Program ini dibuat untuk seluruh etnis yang ada di Natuna, hanya saja sejauh ini banyak dari suku tempatan yakni melayu yang memanfaatkan program tersebut," ucap dia.
Menurut dia, untuk 2024 kegiatan menyasar pada penggiat budaya di kecamatan-kecamatan di luar pulau Bunguran Besar, seperti Pulau Laut, Pulau Serasan, Midai dan lainnya.
"Tahun 2022 kita buat di Pantai Piwang Kecamatan Bunguran Timur, 2023 di kecamatan yang ada di Pulau Bunguran Besar dan 2024 di pulau-pulau atau Kecamatan yang jauh dari Ibukota Kabupaten dan untuk pengisi kegiatan itu merupakan warga atau sanggar di wilayah setempat," ujar dia.
Baca juga:
DPP Nasdem rekomendasi Amsakar-Li Claudia Chandra di Pilkada Batam
Pemkab Natuna gelar peragaan busana daur ulang di Pulau Laut
Baca juga:
DPP Nasdem rekomendasi Amsakar-Li Claudia Chandra di Pilkada Batam
Pemkab Natuna gelar peragaan busana daur ulang di Pulau Laut