Batam (ANTARA) - Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Batam, Kepulauan Riau terus berupaya mengatasi persoalan persampahan di wilayah setempat dengan menambah tim patroli dan pemasangan spanduk larangan membuang sampah di sejumlah titik.

Kepala DLH Kota Batam Herman Rozie di Batam, Senin, mengatakan upaya lain juga menindak pelanggaran membuang sampah sembarangan, dan operasi kebersihan secara rutin di kota ini.

"Penanganan sampah ini membutuhkan kerja sama aktif dari semua pihak, baik dari internal DLH maupun masyarakat luas. Hanya dengan kolaborasi yang solid, kita bisa menciptakan Batam yang bersih dan bebas dari sampah," katanya.

Ia juga menyampaikan pentingnya armada yang memadai untuk penanganan sampah.

Meskipun armada yang tersedia saat ini masih bisa difungsikan, namun kekurangan jumlah armada menjadi salah satu hambatan.

"Saat ini kita masih terbatas dengan armada yang ada. Masalah ini sudah kita sampaikan secara berkala kepada pimpinan dalam setiap pembahasan anggaran," kata dia.

Herman menyampaikan dalam konteks anggaran, DLH menerima alokasi sebesar Rp60 miliar setiap tahunnya untuk penanganan sampah.

"Pengembangan infrastruktur di kelurahan-kelurahan hampir rampung, sehingga anggaran dapat dialihkan untuk fokus lebih besar pada pengelolaan persampahan, termasuk memberantas tempat pembuangan sampah (TPS) liar yang masih menjadi permasalahan serius," ujar dia.

Sebelumnya, Pemerintah Kota Batam mengajak masyarakat untuk melakukan pemilahan sampah rumah tangga untuk meminimalkan produksi sampah.

Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid di Batam, Sabtu (20/7) mengatakan berdasarkan hasil kajian yang dilakukan oleh Pemkot Batam, setiap orang menghasilkan 0,7 hingga 0,9 kilogram sampah.

"Artinya dalam satu hari sampah yang diproduksi 1.040 kilogram. Jumlah ini menurutnya belum ditambah sampah pasar dan sampah lainnya," kata Jefridin.


Pewarta : Jessica Allifia Jaya Hidayat
Editor : Yuniati Jannatun Naim
Copyright © ANTARA 2024