Batam (ANTARA) - Dinas Kesehatan Kota Batam, Kepulauan Riau memastikan imunisasi polio yang diberikan kepada anak tidak memiliki efek samping, karena yang diberikan dalam bentuk tetes manis atau oral polio vaccine.
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari di Batam, Rabu, mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir, karena efek samping hampir tidak ada. Kalau pun ada misalnya panas atau demam.
"Sejauh ini belum ada laporan, kalau pun ada kemungkinan demam setelah diimunisasi polio," kata Melda.
Ia menambahkan dalam imunisasi polio, Dinkes Batam menyediakan beberapa pos pelayanan imunisasi yang tersebar di 21 puskesmas, SD, PAUD, posyandu, POS PIN yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024.
Ia menjelaskan pemberian imunisasi polio kepada anak berusia 0-7 tahun tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan.
"Meskipun di Batam belum ditemukan kasus positif polio, namun kasus polio penting untuk diantisipasi," ujar dia.
Dinkes Batam juga memastikan tidak ada anak yang tertinggal atau belum diberikan imunisasi polio, namun pihaknya akan melaksanakan sweeping (penyisiran) ke rumah-rumah.
Ia mengatakan hingga saat ini pelaksanaan imunisasi polio masih berlangsung di seluruh puskesmas, posyandu, hingga sekolah.
Menurut dia, upaya yang dilakukan Dinkes Batam untuk mencapai sasaran imunisasi polio yaitu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kemenag, camat, lurah, kader posyandu, bidan, klinik dan rumah sakit.
"Kemudian edukasi melalui radio, media cetak, media sosial puskesmas dan dinas kesehatan terkait pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio," kata Melda.
Baca juga: Dinkes Batam pastikan anak-anak dapat imunisasi polio
Kepala Seksi Pencegahan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Batam Melda Sari di Batam, Rabu, mengatakan masyarakat tidak perlu khawatir, karena efek samping hampir tidak ada. Kalau pun ada misalnya panas atau demam.
"Sejauh ini belum ada laporan, kalau pun ada kemungkinan demam setelah diimunisasi polio," kata Melda.
Ia menambahkan dalam imunisasi polio, Dinkes Batam menyediakan beberapa pos pelayanan imunisasi yang tersebar di 21 puskesmas, SD, PAUD, posyandu, POS PIN yang telah ditetapkan untuk pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio tahun 2024.
Ia menjelaskan pemberian imunisasi polio kepada anak berusia 0-7 tahun tersebut sebagai upaya untuk mencegah penyakit polio yang menyebabkan kelumpuhan.
"Meskipun di Batam belum ditemukan kasus positif polio, namun kasus polio penting untuk diantisipasi," ujar dia.
Dinkes Batam juga memastikan tidak ada anak yang tertinggal atau belum diberikan imunisasi polio, namun pihaknya akan melaksanakan sweeping (penyisiran) ke rumah-rumah.
Ia mengatakan hingga saat ini pelaksanaan imunisasi polio masih berlangsung di seluruh puskesmas, posyandu, hingga sekolah.
Menurut dia, upaya yang dilakukan Dinkes Batam untuk mencapai sasaran imunisasi polio yaitu berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan, Kemenag, camat, lurah, kader posyandu, bidan, klinik dan rumah sakit.
"Kemudian edukasi melalui radio, media cetak, media sosial puskesmas dan dinas kesehatan terkait pelaksanaan Pekan Imunisasi Nasional (PIN) Polio," kata Melda.
Baca juga: Dinkes Batam pastikan anak-anak dapat imunisasi polio