Jakarta (ANTARA) - Masyarakat Betawi yang tergabung dalam Poros Jakarta menyambangi Kantor DPP PDI Perjuangan, Jakarta, pada Selasa, untuk menyampaikan aspirasi terkait Pilkada DKI Jakarta 2024.
Berdasarkan pantauan ANTARA, kelompok Poros Jakarta mulai memadati Kantor PDIP sejak pukul 10.20 WIB. Mereka kompak mengenakan pakaian adat Betawi.
Kelompok Poros Jakarta diterima langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat.
Mereka pun secara resmi menyerahkan cukin Betawi, sepasang maskot ondel-ondel hingga roti buaya ke Djarot. Perwakilan Poros Jakarta Biem Triani Benjamin menginginkan Kota Jakarta menghadirkan sistem yang berkeadilan bagi masyarakat kecil.
"Kami masyarakat Betawi dan warga Jakarta mengharapkan PDIP bersama-sama membangun Jakarta yang berkeadilan bagi wong cilik yang memajukan Kota Jakarta," kata Benjamin menyampaikan sambutannya.
Lalu, dia juga menginginkan agar partai berlambang banteng moncong putih itu dapat mendengar dan memperjuangkan aspirasi, suara, kegundahan hati masyarakat Betawi dan warga Jakarta yang kehilangan manfaat kebijakan pemerintah daerah yang selama ini telah meringankan beban ekonomi dan sosial warga.
"Kami masyarakat Betawi dan warga Jakarta mendukung dan mengharapkan serta meminta kepada PDIP untuk mengembalikan program-program kesejahteraan bagi warga dan masyarakat yang saat ini tidak dapat kami rasakan kembali, seperti Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Lansia, Kartu Jakarta Mahasiswa, bantuan operasional tempat ibadah, dan bantuan pangan murah bagi wong cilik dan berbagai kemudahan yang dirasakan oleh masyarakat selama ini," lanjutnya.
Menurut Benjamin, kondisi Jakarta saat ini berbeda ketika rakyat dipimpin oleh mantan gubernur Anies Baswedan. Mereka berharap Pilkada DKI Jakarta 2024 tak melawan kotak kosong.
Sementara itu, Djarot mengungkapkan pihaknya terbuka menerima aspirasi dari Poros Jakarta. Ia menilai ada kesamaan visi dan misi untuk membuat Jakarta menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera.
"Terima kasih dalam rangka bebesanan. Jujur bahwa hari ini kita sangat senang karena secara resmi kita sudah menjadi besan dari Poros Jakarta. Mahar yaitu dalam bentuk cukin dan boneka ondel-ondel sepasang cowok-cewek jadi lengkap. Artinya PDIP dan poros Jakarta itu mengayomi seluruh warga Jakarta," tambah Djarot.
PKS...
Sebelumnya, juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan bahwa duet Anies Baswedan-Shohibul Iman (AMAN) pada pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kedaluwarsa.
Hal ini mengingat masa surat keputusan (SK) untuk mengusung AMAN hanya berlaku dari 25 Juni hingga 4 Agustus 2024
"Jadi keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalah mengusung bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin," ujar Kholid dalam konferensi persnya di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu.
Menurut dia, sampai saat ini PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mendukung Anies pada pilkada Jakarta. Hal ini membuat pihaknya tidak bisa maju sendiri karena kurang kursi.
"Karena sampai 4 Agustus kemarin, kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, PKS kini memulai komunikasi dengan partai lain untuk pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada pilkada Jakarta.
Adapun salah satu kelompok yang mau diajak bicara, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju sampai tahapan mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan AMAN ini tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi," ujar Kholid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masyarakat Betawi sambangi PDIP harap usung Anies di Pilkada Jakarta
Berdasarkan pantauan ANTARA, kelompok Poros Jakarta mulai memadati Kantor PDIP sejak pukul 10.20 WIB. Mereka kompak mengenakan pakaian adat Betawi.
Kelompok Poros Jakarta diterima langsung oleh Ketua DPP PDI Perjuangan Djarot Syaiful Hidayat.
Mereka pun secara resmi menyerahkan cukin Betawi, sepasang maskot ondel-ondel hingga roti buaya ke Djarot. Perwakilan Poros Jakarta Biem Triani Benjamin menginginkan Kota Jakarta menghadirkan sistem yang berkeadilan bagi masyarakat kecil.
"Kami masyarakat Betawi dan warga Jakarta mengharapkan PDIP bersama-sama membangun Jakarta yang berkeadilan bagi wong cilik yang memajukan Kota Jakarta," kata Benjamin menyampaikan sambutannya.
Lalu, dia juga menginginkan agar partai berlambang banteng moncong putih itu dapat mendengar dan memperjuangkan aspirasi, suara, kegundahan hati masyarakat Betawi dan warga Jakarta yang kehilangan manfaat kebijakan pemerintah daerah yang selama ini telah meringankan beban ekonomi dan sosial warga.
"Kami masyarakat Betawi dan warga Jakarta mendukung dan mengharapkan serta meminta kepada PDIP untuk mengembalikan program-program kesejahteraan bagi warga dan masyarakat yang saat ini tidak dapat kami rasakan kembali, seperti Kartu Jakarta Pintar, Kartu Jakarta Lansia, Kartu Jakarta Mahasiswa, bantuan operasional tempat ibadah, dan bantuan pangan murah bagi wong cilik dan berbagai kemudahan yang dirasakan oleh masyarakat selama ini," lanjutnya.
Menurut Benjamin, kondisi Jakarta saat ini berbeda ketika rakyat dipimpin oleh mantan gubernur Anies Baswedan. Mereka berharap Pilkada DKI Jakarta 2024 tak melawan kotak kosong.
Sementara itu, Djarot mengungkapkan pihaknya terbuka menerima aspirasi dari Poros Jakarta. Ia menilai ada kesamaan visi dan misi untuk membuat Jakarta menjadi kota yang lebih maju dan sejahtera.
"Terima kasih dalam rangka bebesanan. Jujur bahwa hari ini kita sangat senang karena secara resmi kita sudah menjadi besan dari Poros Jakarta. Mahar yaitu dalam bentuk cukin dan boneka ondel-ondel sepasang cowok-cewek jadi lengkap. Artinya PDIP dan poros Jakarta itu mengayomi seluruh warga Jakarta," tambah Djarot.
PKS...
Sebelumnya, juru bicara PKS Muhammad Kholid mengatakan bahwa duet Anies Baswedan-Shohibul Iman (AMAN) pada pilkada DKI Jakarta 2024 sudah kedaluwarsa.
Hal ini mengingat masa surat keputusan (SK) untuk mengusung AMAN hanya berlaku dari 25 Juni hingga 4 Agustus 2024
"Jadi keputusan DPP PKS sebelumnya bahwa kita rencana pertama adalah mengusung bapak Anies-Sohibul Iman dan kerangka kerja kita itu berlangsung sejak deklarasi 25 Juni sampai 4 Agustus kemarin," ujar Kholid dalam konferensi persnya di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu.
Menurut dia, sampai saat ini PKS belum menerima surat rekomendasi dari partai lain untuk mendukung Anies pada pilkada Jakarta. Hal ini membuat pihaknya tidak bisa maju sendiri karena kurang kursi.
"Karena sampai 4 Agustus kemarin, kursi yang harus dipenuhi 22 kursi belum terpenuhi. Bahwa kita DPP PKS memiliki ijtihad opsi-opsi lainnya," ujarnya.
Oleh karena itu, PKS kini memulai komunikasi dengan partai lain untuk pengusungan pasangan calon gubernur dan wakil gubernur pada pilkada Jakarta.
Adapun salah satu kelompok yang mau diajak bicara, yakni Koalisi Indonesia Maju (KIM).
"Salah satu opsinya adalah kita membangun komunikasi dengan Koalisi Indonesia Maju sampai tahapan mengkaji, membahas opsi alternatif ketika pasangan AMAN ini tidak bisa berlayar karena kekurangan kursi," ujar Kholid.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Masyarakat Betawi sambangi PDIP harap usung Anies di Pilkada Jakarta