Batam (ANTARA) - Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air (DBMSDA) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), melakukan penanganan rutin pada ruas jalan dengan kondisi rusak.
Kepala DBMSDA Batam Suhar di Batam, Selasa, mengatakan panjang ruas jalan di Kota Batam mencapai 1.200 kilometer dan 18 persen diantaranya dalam kondisi membutuhkan penanganan menyeluruh.
"Berdasarkan data 82 persen dalam kondisi baik, sedangkan sisanya 18 persen membutuhkan penanganan. 18 persen dalam keadaan tidak baik- baik saja. Maksudnya butuh penanganan seperti overlay," ujar Suhar.
Ia menyebutkan penyebab kondisi jalan memburuk karena air. Dengan begitu pihaknya juga membenahi saluran air untuk meminimalisir genangan pada ruas jalan, sehingga bisa menjaga kondisi dan kualitas jalan.
"Musuhnya jalan ini adalah air. Jadi pembenahan harus menyeluruh agar ketahanan aspal jalan ini bisa lama," ujar dia.
Untuk penanganan jalan dalam kondisi tidak baik ini, kata dia, terus dilakukan melalui penanganan rutin.
"Mungkin di tahun 2024 ke depan bisa dilaksanakan peningkatan kualitas jalan ini. Tahun depan untuk Jalan Bengkong juga kami anggarkan. Karena pengerjaan harusnya selesai di tahun 2023 lalu, tapi karena kontraktor bermasalah pengerjaan terputus," kata Suhar.
Untuk mencapai kualitas jalan dengan kualitas baik, kata dia, tidak bisa hanya dengan membangun jalan baru tanpa memperbaiki kualitas jalan yang lama.
"Harus seimbang memang. Jalan baru kita tambah, jalan lama kita tingkatkan kualitasnya. Sehingga kemantapan jalan kita bisa naik dari 82 persen menjadi 83 atau bahkan 100 persen nantinya," ujar Suhar.
Baca juga:
Tim atlet layar Kepri berangkat lebih awal ke ajang PON XXI
PHRI sebut sejumlah hotel di Kepri diretas
Kepala DBMSDA Batam Suhar di Batam, Selasa, mengatakan panjang ruas jalan di Kota Batam mencapai 1.200 kilometer dan 18 persen diantaranya dalam kondisi membutuhkan penanganan menyeluruh.
"Berdasarkan data 82 persen dalam kondisi baik, sedangkan sisanya 18 persen membutuhkan penanganan. 18 persen dalam keadaan tidak baik- baik saja. Maksudnya butuh penanganan seperti overlay," ujar Suhar.
Ia menyebutkan penyebab kondisi jalan memburuk karena air. Dengan begitu pihaknya juga membenahi saluran air untuk meminimalisir genangan pada ruas jalan, sehingga bisa menjaga kondisi dan kualitas jalan.
"Musuhnya jalan ini adalah air. Jadi pembenahan harus menyeluruh agar ketahanan aspal jalan ini bisa lama," ujar dia.
Untuk penanganan jalan dalam kondisi tidak baik ini, kata dia, terus dilakukan melalui penanganan rutin.
"Mungkin di tahun 2024 ke depan bisa dilaksanakan peningkatan kualitas jalan ini. Tahun depan untuk Jalan Bengkong juga kami anggarkan. Karena pengerjaan harusnya selesai di tahun 2023 lalu, tapi karena kontraktor bermasalah pengerjaan terputus," kata Suhar.
Untuk mencapai kualitas jalan dengan kualitas baik, kata dia, tidak bisa hanya dengan membangun jalan baru tanpa memperbaiki kualitas jalan yang lama.
"Harus seimbang memang. Jalan baru kita tambah, jalan lama kita tingkatkan kualitasnya. Sehingga kemantapan jalan kita bisa naik dari 82 persen menjadi 83 atau bahkan 100 persen nantinya," ujar Suhar.
Baca juga:
Tim atlet layar Kepri berangkat lebih awal ke ajang PON XXI
PHRI sebut sejumlah hotel di Kepri diretas