Batam (ANTARA) - Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam, Kepulauan Riau menggencarkan kegiatan sosialisasi edukasi politik kepada pemilih pemula, kaum perempuan, disabilitas, hingga masyarakat di pesisir.
Kepala Badan Kesbangpol Kota Batam Riama Manurung di Batam, Rabu mengatakan hal tersebut sebagai upaya dalam meningkatkan angka partisipasi pemilih pada pilkada mendatang.
"Ini kita lakukan karena Kesbangpol memang ada atau tidak ada pemilu di tahun ini, atau tahun lalu misalnya, kita terus melakukan sosialisasi setiap bulan terhadap pemilih pemula, perempuan, pesisir, disabilitas," ujar Riama.
Ia menyampaikan, angka partisipasi pemilih di Pilkada 2020 lalu 64 persen, meningkat signifikan dari Pilkada 2015 sekitar 46 persen.
"Dari 2015-2020 sebenarnya (naik) cukup signifikan. Di 2015 hanya 46 persen. 2020 itu kita cukup khawatir karena saat kondisi COVID-19. Apakah orang-orang mau ke TPS saat itu. Alhamdulillah saat 2015 sekitar 46 persen, di 2020 jadi 64 persen," ujar dia.
Selain meningkatkan angka partisipasi pemilih, sosialisasi edukasi politik juga bertujuan untuk mendorong masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya pada saat proses pemungutan suara.
"Jadi kita ajak semuanya ke TPS, agar masyarakat yang sudah memenuhi persyaratan melakukan haknya di pilkada," ujar Riama.
Ia menjelaskan sosialisasi edukasi politik juga turut menggandengkan KPU dan Bawaslu Kota Batam.
Sebelumnya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam, Kepulauan Riau menyiagakan tim Dukungan Elemen Satuan Kerja (DESK) Pilkada, guna lakukan pemantauan dalam tahapan pemilihan kepala daerah di kota itu.
Ia mengatakan Kesbangpol memiliki peranan melakukan pengawasan dan pemantauan dalam setiap tahapan pilkada, terutama saat masa kampanye mendatang.
"Saat kampanye nanti pasti Kesbangpol turun, dan kita laporkan kegiatannya ke Kemendagri. Jadi nanti jangan heran ada orang Kesbangpol turun saat kampanye, itu memang tugas mereka. Nanti kami siapkan juga atributnya," kata Riama.
Baca juga:
Kesbangpol Batam siagakan Tim DESK Pilkada untuk lakukan pemantauan
Jefridin tekankan ASN harus netral jelang Pilkada 2024
Ahok sedih Airlangga dan Jusuf Hamka mundur dari Partai Golkar
Kepala Badan Kesbangpol Kota Batam Riama Manurung di Batam, Rabu mengatakan hal tersebut sebagai upaya dalam meningkatkan angka partisipasi pemilih pada pilkada mendatang.
"Ini kita lakukan karena Kesbangpol memang ada atau tidak ada pemilu di tahun ini, atau tahun lalu misalnya, kita terus melakukan sosialisasi setiap bulan terhadap pemilih pemula, perempuan, pesisir, disabilitas," ujar Riama.
Ia menyampaikan, angka partisipasi pemilih di Pilkada 2020 lalu 64 persen, meningkat signifikan dari Pilkada 2015 sekitar 46 persen.
"Dari 2015-2020 sebenarnya (naik) cukup signifikan. Di 2015 hanya 46 persen. 2020 itu kita cukup khawatir karena saat kondisi COVID-19. Apakah orang-orang mau ke TPS saat itu. Alhamdulillah saat 2015 sekitar 46 persen, di 2020 jadi 64 persen," ujar dia.
Selain meningkatkan angka partisipasi pemilih, sosialisasi edukasi politik juga bertujuan untuk mendorong masyarakat agar dapat menggunakan hak pilihnya pada saat proses pemungutan suara.
"Jadi kita ajak semuanya ke TPS, agar masyarakat yang sudah memenuhi persyaratan melakukan haknya di pilkada," ujar Riama.
Ia menjelaskan sosialisasi edukasi politik juga turut menggandengkan KPU dan Bawaslu Kota Batam.
Sebelumnya, Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kota Batam, Kepulauan Riau menyiagakan tim Dukungan Elemen Satuan Kerja (DESK) Pilkada, guna lakukan pemantauan dalam tahapan pemilihan kepala daerah di kota itu.
Ia mengatakan Kesbangpol memiliki peranan melakukan pengawasan dan pemantauan dalam setiap tahapan pilkada, terutama saat masa kampanye mendatang.
"Saat kampanye nanti pasti Kesbangpol turun, dan kita laporkan kegiatannya ke Kemendagri. Jadi nanti jangan heran ada orang Kesbangpol turun saat kampanye, itu memang tugas mereka. Nanti kami siapkan juga atributnya," kata Riama.
Baca juga:
Kesbangpol Batam siagakan Tim DESK Pilkada untuk lakukan pemantauan
Jefridin tekankan ASN harus netral jelang Pilkada 2024
Ahok sedih Airlangga dan Jusuf Hamka mundur dari Partai Golkar