BP Batam siap dukung investasi kilang minyak terbesar di Pulau Pemping

Batam (ANTARA) - Kepala Badan Pengusahaan (BP) Batam Amsakar Achmad menyatakan dukungannya terhadap rencana Pemerintah Pusat untuk pembangunan kilang minyak terbesar di Pulau Pemping dan fasilitas penyimpanan minyak di Pulau Nipah.

Proyek ini merupakan bagian dari kebijakan nasional yang bertujuan meningkatkan kapasitas pengolahan energi di Indonesia.

"Kami tidak ada persoalan karena ini merupakan kebijakan nasional. Jika ada investasi yang masuk ke Batam, kami akan dorong dan dukung sepenuhnya," ujarnya di Batam, Jumat.

Ia memastikan bahwa BP Batam siap membantu dalam proses perizinan dan kelayakan proyek tersebut agar dapat berjalan lancar.

"Masalah perizinan tidak ada kendala, kami akan bantu menyelesaikan," tambahnya.

Meskipun koordinasi detail dengan pemerintah pusat belum dilakukan, Amsakar menyebut BP Batam sudah berdiskusi secara internal mengenai dampak dan kesiapan wilayah, terutama terkait pemukiman warga dan infrastruktur pendukung di Pulau Pemping.

"Pulau Pemping ini cukup strategis, ada juga infrastruktur dari Perusahaan Gas Negara (PGN) di sana. Jika nantinya lokasi itu digunakan untuk kilang, maka kami akan mendukung penuh," katanya.

Dia menegaskan bahwa BP Batam akan berperan aktif dalam memfasilitasi investasi ini guna mempercepat realisasi proyek dan memberikan manfaat ekonomi bagi Batam serta Kepulauan Riau.

Sebelumnya, Menteri ESDM Bahlil Lahadalia menyebutkan, proyek pembangunan kilang minyak berkapasitas 500.000 barel yang dibangun berdekatan dengan Singapura di wilayah Sumatera bakal dibiayai sebagian oleh Danantara (7/3/2025).

Dia berharap, ada investor lainnya, termasuk Pertamina, ikut serta berinvestasi dalam pembangunan kilang minyak tersebut.

"Sebagian (didanai) Danantara, sebagian kami lagi mencari. Kalau memang Pertamina bisa ikut, itu jauh lebih baik," kata Menteri ESDM menjawab pertanyaan wartawan saat ditemui di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Jumat.