Batam (ANTARA) - Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI fokus menangani terkait data anomali jelang penetapan Daftar Pemilih Tetap (DPT) Pilkada 2024 dalam konsolidasi yang dilaksanakan di Batam, Kepri.
Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin di Batam, Jumat mengatakan jumlah data anomali di Indonesia saat ini sekitar 0,02 persen.
Dengan begitu, KPU RI menggelar konsolidasi terkait persiapan DPT serta pelayanan pemilih pindahan untuk Pilkada 2024, yang diharapkan dapat menghasilkan data yang valid dalam pelaksanaan Pilkada 2024.
Ia juga menekankan pentingnya penghapusan data pemilih ganda yang mungkin masih ditemukan di beberapa daerah.
Kata Afifudin, data pemilih yang ganda akan diverifikasi ulang untuk memastikan hanya ada satu data yang valid.
“Kami pastikan tidak ada lagi data ganda, sehingga DPT yang akan ditetapkan di tingkat kabupaten/kota serta provinsi nantinya benar-benar valid dan tidak ada masalah,” kata Afifudin.
Pihaknya optimistis seluruh data akan rapi dan valid pada penetapan DPT di hari Minggu mendatang.
Selain itu, ia juga meminta dukungan dari semua pihak, termasuk partai politik dan masyarakat, agar proses penetapan calon kepala daerah berjalan lancar.
Ia berharap pilkada yang dijadwalkan pada 27 November nanti dapat berlangsung sukses, dengan tingkat partisipasi yang tinggi.
“Kami mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak, agar Pilkada 2024 berjalan lancar dan sukses,” ujar Afifudin.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat 41 daerah di Indonesia menghadapi kotak kosong pada Pilkada 2024.
Ketua KPU RI Mochammad Afifudin di Batam, Jumat, mengatakan jika pada pilkada nanti kotak kosong dinyatakan menang, maka pihaknya telah mempersiapkan skema untuk pemungutan suara kembali pada setahun berikutnya yakni 2025.
"Tahun depan kesepakatan kita di DPR RI Komisi II kemarin, kotak kosong yang menang maka pemilu akan dilaksanakan di tahun selanjutnya. Berapa bulan tahapannya? Nanti KPU akan lakukan simulasi, normalnya 11 bulan dari tahapan awal," kata Afifudin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPU RI fokus tangani data anomali jelang penetapan dpt pilkada
Ketua KPU RI Mochammad Afifuddin di Batam, Jumat mengatakan jumlah data anomali di Indonesia saat ini sekitar 0,02 persen.
Dengan begitu, KPU RI menggelar konsolidasi terkait persiapan DPT serta pelayanan pemilih pindahan untuk Pilkada 2024, yang diharapkan dapat menghasilkan data yang valid dalam pelaksanaan Pilkada 2024.
Ia juga menekankan pentingnya penghapusan data pemilih ganda yang mungkin masih ditemukan di beberapa daerah.
Kata Afifudin, data pemilih yang ganda akan diverifikasi ulang untuk memastikan hanya ada satu data yang valid.
“Kami pastikan tidak ada lagi data ganda, sehingga DPT yang akan ditetapkan di tingkat kabupaten/kota serta provinsi nantinya benar-benar valid dan tidak ada masalah,” kata Afifudin.
Pihaknya optimistis seluruh data akan rapi dan valid pada penetapan DPT di hari Minggu mendatang.
Selain itu, ia juga meminta dukungan dari semua pihak, termasuk partai politik dan masyarakat, agar proses penetapan calon kepala daerah berjalan lancar.
Ia berharap pilkada yang dijadwalkan pada 27 November nanti dapat berlangsung sukses, dengan tingkat partisipasi yang tinggi.
“Kami mengharapkan dukungan penuh dari semua pihak, agar Pilkada 2024 berjalan lancar dan sukses,” ujar Afifudin.
Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI mencatat 41 daerah di Indonesia menghadapi kotak kosong pada Pilkada 2024.
Ketua KPU RI Mochammad Afifudin di Batam, Jumat, mengatakan jika pada pilkada nanti kotak kosong dinyatakan menang, maka pihaknya telah mempersiapkan skema untuk pemungutan suara kembali pada setahun berikutnya yakni 2025.
"Tahun depan kesepakatan kita di DPR RI Komisi II kemarin, kotak kosong yang menang maka pemilu akan dilaksanakan di tahun selanjutnya. Berapa bulan tahapannya? Nanti KPU akan lakukan simulasi, normalnya 11 bulan dari tahapan awal," kata Afifudin.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: KPU RI fokus tangani data anomali jelang penetapan dpt pilkada