Batam (ANTARA) - Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang (CKTR) Kota Batam, Kepulauan Riau (Kepri), menyampaikan aktivitas ibadah di Masjid Agung Raja Hamidah Batam dialihkan ke masjid sementara yang berada di samping masjid itu.
Kepala Dinas CKTR Kota Batam Azril Apriansyah dalam keterangan yang diterima di Batam, Rabu, mengatakan usai kejadian hujan badai pada Selasa (17/9) malam, pihaknya bersama kontraktor PT Adhi Karya meninjau langsung dan memperbaiki makara di kubah Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam.
"Setelah patah akibat angin kencang melanda Kota Batam pada Selasa 17 September 2024 langsung kami perbaiki," ujar Azril.
Terkait perbaikan itu, ia belum memastikan kapan akan selesai dan dapat digunakan kembali.
"Semoga cepat selesai dan jamaah kembali bisa beraktivitas di Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam," kata dia.
Azril menyebutkan kerusakan yang dialami akibat musibah hujan badai tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor sembari pengecekan secara menyeluruh.
"Untuk aktivitas ibadah di masjid dialihkan ke masjid sementara di kawasan Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam," ujar Azril.
Sebelumnya PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangun revitalisasi Masjid Agung Raja Hamidah Batam segera melakukan perbaikan makara masjid yang patah usai diterjang hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Batam pada Selasa malam.
Staf Perwakilan PT Adhi Karya Batam Andi mengatakan makara setinggi 14 meter tersebut patah karena faktor cuaca.
“Kami akan cek lebih lanjut (penyebabnya), untuk saat ini mutlak akibat bencana alam,” kata Andi.
Kepala Dinas CKTR Kota Batam Azril Apriansyah dalam keterangan yang diterima di Batam, Rabu, mengatakan usai kejadian hujan badai pada Selasa (17/9) malam, pihaknya bersama kontraktor PT Adhi Karya meninjau langsung dan memperbaiki makara di kubah Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam.
"Setelah patah akibat angin kencang melanda Kota Batam pada Selasa 17 September 2024 langsung kami perbaiki," ujar Azril.
Terkait perbaikan itu, ia belum memastikan kapan akan selesai dan dapat digunakan kembali.
"Semoga cepat selesai dan jamaah kembali bisa beraktivitas di Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam," kata dia.
Azril menyebutkan kerusakan yang dialami akibat musibah hujan badai tersebut masih menjadi tanggung jawab kontraktor sembari pengecekan secara menyeluruh.
"Untuk aktivitas ibadah di masjid dialihkan ke masjid sementara di kawasan Masjid Agung Raja Hamidah Kota Batam," ujar Azril.
Sebelumnya PT Adhi Karya selaku kontraktor pembangun revitalisasi Masjid Agung Raja Hamidah Batam segera melakukan perbaikan makara masjid yang patah usai diterjang hujan disertai angin kencang yang melanda wilayah Kota Batam pada Selasa malam.
Staf Perwakilan PT Adhi Karya Batam Andi mengatakan makara setinggi 14 meter tersebut patah karena faktor cuaca.
“Kami akan cek lebih lanjut (penyebabnya), untuk saat ini mutlak akibat bencana alam,” kata Andi.