Bintan, Kepri (ANTARA) - Tim SAR gabungan melakukan operasi pencarian terhadap satu orang nelayan menggunakan sampan kecil yang hilang kontak di perairan Senggiling, Kabupaten Bintan, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri).
Nelayan atas nama Tammu (49) dan hilang kontak sejak Selasa (17/9) malam atau sekitar pukul 21.00 WIB.
"Korban diketahui hilang kontak pada saat terjadi angin ribut, Selasa malam. Korban pergi melaut sendiri dengan menggunakan sampan kecil dan hingga saat ini masih belum kembali ke rumah," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzly, Rabu.
Fazzly menyebut informasi hilangnya korban tersebut diterima Kantor SAR Tanjungpinang dari Ketua Nelayan Senggiling Arif, pada Rabu pagi atau sekitar pukul 10.10 WIB.
Setelah itu, kata dia, tim penyelamat SAR Tanjungpinang bergerak menuju ke lokasi kejadian kecelakaan menggunakan Rescue Truck dan Rescue Car D-Max.
Pihaknya juga melaksanakan koordinasi dengan Kasi Operasi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bintan serta Ketua Nelayan Berakit dan Senggiling untuk mencari keberadaan nelayan hilang yang kontak tersebut.
"Sampai saat ini pencarian korban masih berlangsung. Mudah-mudahan dapat segera ditemukan," ujar Fazzly.
Ia mengimbau masyarakat terutama yang beraktivitas di laut agar lebih waspada dan berhati-hati mengingat kondisi cuaca hingga Rabu sore masih berpotensi ekstrem, salah satunya angin kencang.
Cuaca ekstrem pada Selasa malam memicu puluhan rumah warga di Pulau Bintan rusak ringan hingga berat. Selain itu, ada puluhan titik pohon tumbang akibat angin kencang.
Sampai saat ini tim BPBD setempat masih terus mendata dan mengevakuasi warga terdampak cuaca ekstrem, termasuk evakuasi pohon tumbang menimpa rumah warga hingga bahu jalan.
Baca juga: Basarnas Natuna evakuasi penumpang kapal yang kandas di Perairan Anambas
Nelayan atas nama Tammu (49) dan hilang kontak sejak Selasa (17/9) malam atau sekitar pukul 21.00 WIB.
"Korban diketahui hilang kontak pada saat terjadi angin ribut, Selasa malam. Korban pergi melaut sendiri dengan menggunakan sampan kecil dan hingga saat ini masih belum kembali ke rumah," kata Kepala Kantor SAR Tanjungpinang Fazzly, Rabu.
Fazzly menyebut informasi hilangnya korban tersebut diterima Kantor SAR Tanjungpinang dari Ketua Nelayan Senggiling Arif, pada Rabu pagi atau sekitar pukul 10.10 WIB.
Setelah itu, kata dia, tim penyelamat SAR Tanjungpinang bergerak menuju ke lokasi kejadian kecelakaan menggunakan Rescue Truck dan Rescue Car D-Max.
Pihaknya juga melaksanakan koordinasi dengan Kasi Operasi Kantor Syahbandar dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Bintan serta Ketua Nelayan Berakit dan Senggiling untuk mencari keberadaan nelayan hilang yang kontak tersebut.
"Sampai saat ini pencarian korban masih berlangsung. Mudah-mudahan dapat segera ditemukan," ujar Fazzly.
Ia mengimbau masyarakat terutama yang beraktivitas di laut agar lebih waspada dan berhati-hati mengingat kondisi cuaca hingga Rabu sore masih berpotensi ekstrem, salah satunya angin kencang.
Cuaca ekstrem pada Selasa malam memicu puluhan rumah warga di Pulau Bintan rusak ringan hingga berat. Selain itu, ada puluhan titik pohon tumbang akibat angin kencang.
Sampai saat ini tim BPBD setempat masih terus mendata dan mengevakuasi warga terdampak cuaca ekstrem, termasuk evakuasi pohon tumbang menimpa rumah warga hingga bahu jalan.
Baca juga: Basarnas Natuna evakuasi penumpang kapal yang kandas di Perairan Anambas