Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), mengoptimalkan potensi taman rekreasi untuk menarik kunjungan wisatawan dalam maupun luar negeri.
"Tanjungpinang kaya akan potensi pariwisata yang bisa dioptimalkan untuk menarik perhatian wisatawan, salah satunya taman rekreasi," kata Kepala Disbudpar Tanjungpinang Muhammad Nazri, Kamis.
Beberapa destinasi taman rekreasi yang populer di Tanjungpinang, antara lain Taman Laman Boenda Tepi Laut, Sunrise Waterpark, Tugu Sirih Daun Emas, hingga Tugu Pinsil.
Nazri mengatakan taman-taman rekreasi tersebut selalu ramai pengunjung apalagi di akhir pekan dan hari-hari besar tertentu. Taman-taman itu juga ditunjang dengan berbagai fasilitas publik untuk memanjakan para pengunjung.
Ia mencontohkan Taman Laman Boenda Tepi Laut yang dilengkapi tempat duduk/istirahat, aneka wahana permainan anak-anak, ragam kuliner tradisional dan kekinian, arena olahraga bagi pelari (jogging), hingga pemandangan laut dengan aktivitas lalu lalang kapal penumpang antarpulau.
"Taman rekreasi juga jadi daya pengungkit ekonomi khususnya pelaku UMKM, karena semakin banyak pengunjung, otomatis dagangan mereka makin laku," ujar Nazri.
Namun, kata dia lagi, masih ada pula taman-taman rekreasi lainnya di Tanjungpinang yang belum tereksplorasi secara optimal.
Dia menyarankan untuk menarik minat wisatawan datang ke taman-taman rekreasi, maka pengelola perlu memahami atraksi yang bisa ditawarkan, lalu melakukan inventarisasi potensi yang ada, serta berinovasi dalam memberikan pelayanan prima kepada pengunjung.
“Jika pengelola dapat memahami hal-hal ini, kami yakin jumlah pengunjung ke taman rekreasi yang dikelola akan semakin meningkat, sehingga perputaran ekonomi daerah ikut meningkat,” ujarnya lagi.
Nazri menyampaikan guna mengoptimalkan pengembangan taman rekreasi, Disbudpar Tanjungpinang telah menggelar pelatihan peningkatan kapasitas SDM di taman rekreasi.
Melalui pelatihan ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengalaman mereka, sehingga mampu mengeksplorasi potensi atraksi pariwisata di taman rekreasi dengan lebih kreatif.
Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Tanjungpinang Salman menjelaskan pelatihan dimaksud dilaksanakan dari tanggal 24 sampai 27 September 2024 di Hotel Bintan Plaza.
Kegiatan ini diikuti 40 peserta dari pengelola badan usaha milik daerah (BUMD), pengelola kawasan wisata Bukit Manuk, Areca Studio, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Senggarang, dan Kampung Bugis.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap pariwisata Tanjungpinang dapat berkembang menjadi sektor unggulan, didukung oleh SDM yang handal, terampil, dan kreatif, sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke ibu kota Kepri ini,” ujar Salman.
Salah satu peserta pelatihan Aldrin menyatakan pelatihan tersebut memberikan wawasan baru tentang cara mengoptimalkan potensi yang ada, khususnya pengembangan taman rekreasi.
“Ilmu yang saya peroleh dalam pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberi kami ide-ide untuk menjadikan taman rekreasi lebih menarik dan diminati pengunjung," kata Aldrin.
"Tanjungpinang kaya akan potensi pariwisata yang bisa dioptimalkan untuk menarik perhatian wisatawan, salah satunya taman rekreasi," kata Kepala Disbudpar Tanjungpinang Muhammad Nazri, Kamis.
Beberapa destinasi taman rekreasi yang populer di Tanjungpinang, antara lain Taman Laman Boenda Tepi Laut, Sunrise Waterpark, Tugu Sirih Daun Emas, hingga Tugu Pinsil.
Nazri mengatakan taman-taman rekreasi tersebut selalu ramai pengunjung apalagi di akhir pekan dan hari-hari besar tertentu. Taman-taman itu juga ditunjang dengan berbagai fasilitas publik untuk memanjakan para pengunjung.
Ia mencontohkan Taman Laman Boenda Tepi Laut yang dilengkapi tempat duduk/istirahat, aneka wahana permainan anak-anak, ragam kuliner tradisional dan kekinian, arena olahraga bagi pelari (jogging), hingga pemandangan laut dengan aktivitas lalu lalang kapal penumpang antarpulau.
"Taman rekreasi juga jadi daya pengungkit ekonomi khususnya pelaku UMKM, karena semakin banyak pengunjung, otomatis dagangan mereka makin laku," ujar Nazri.
Namun, kata dia lagi, masih ada pula taman-taman rekreasi lainnya di Tanjungpinang yang belum tereksplorasi secara optimal.
Dia menyarankan untuk menarik minat wisatawan datang ke taman-taman rekreasi, maka pengelola perlu memahami atraksi yang bisa ditawarkan, lalu melakukan inventarisasi potensi yang ada, serta berinovasi dalam memberikan pelayanan prima kepada pengunjung.
“Jika pengelola dapat memahami hal-hal ini, kami yakin jumlah pengunjung ke taman rekreasi yang dikelola akan semakin meningkat, sehingga perputaran ekonomi daerah ikut meningkat,” ujarnya lagi.
Nazri menyampaikan guna mengoptimalkan pengembangan taman rekreasi, Disbudpar Tanjungpinang telah menggelar pelatihan peningkatan kapasitas SDM di taman rekreasi.
Melalui pelatihan ini diharapkan dapat memperluas wawasan dan pengalaman mereka, sehingga mampu mengeksplorasi potensi atraksi pariwisata di taman rekreasi dengan lebih kreatif.
Kepala Bidang Destinasi dan Pemasaran Pariwisata Disbudpar Tanjungpinang Salman menjelaskan pelatihan dimaksud dilaksanakan dari tanggal 24 sampai 27 September 2024 di Hotel Bintan Plaza.
Kegiatan ini diikuti 40 peserta dari pengelola badan usaha milik daerah (BUMD), pengelola kawasan wisata Bukit Manuk, Areca Studio, Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis) Senggarang, dan Kampung Bugis.
“Dengan adanya pelatihan ini, kami berharap pariwisata Tanjungpinang dapat berkembang menjadi sektor unggulan, didukung oleh SDM yang handal, terampil, dan kreatif, sehingga mampu menarik lebih banyak wisatawan berkunjung ke ibu kota Kepri ini,” ujar Salman.
Salah satu peserta pelatihan Aldrin menyatakan pelatihan tersebut memberikan wawasan baru tentang cara mengoptimalkan potensi yang ada, khususnya pengembangan taman rekreasi.
“Ilmu yang saya peroleh dalam pelatihan ini sangat bermanfaat dan memberi kami ide-ide untuk menjadikan taman rekreasi lebih menarik dan diminati pengunjung," kata Aldrin.