Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam Kepulauan Riau terus meningkatkan kesehatan masyarakat di kota itu melalui Gerakan Masyarakat Hidup Sehat (Germas).
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid di Batam Selasa mengatakan, dari 64 kelurahan yang ada di Batam, 40 kelurahan di antaranya sudah menerapkan Germas, dan diharapkan seluruh kelurahan dapat ikut serta dalam gerakan ini guna menciptakan Batam yang lebih bersih dan sehat.
Menurutnya, kebersihan kota akan berdampak besar pada kesehatan masyarakat, serta mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
Ia menyampaikan lebih lanjut, Germas bukan hanya soal kesehatan fisik, tapi juga terkait dengan kebersihan lingkungan yang menjadi masalah utama di Batam, terutama persoalan sampah.
"Mari kita pilah sampah dan jual di bank sampah, atau ciptakan inovasi untuk mengelola sampah organik. Jika Batam bersih, maka akan mengundang investasi dan wisatawan, membuka lapangan kerja, serta mendatangkan pendapatan pajak yang akan digunakan untuk membangun kota," kata Jefridin.
Adapun tujuh langkah Germas yang dapat menjadi panduan warga dalam menjalani pola hidup yang lebih sehat, yaitu melakukan aktivitas fisik, budaya konsumsi buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban untuk buang air besar.
Jefridin menjelaskan pula, Germas adalah salah satu indikator untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
"Kita 2045 nanti negara kita sudah genap 100 tahun, dan pemerintah mencanangkan Indonesia sudah negara maju. Untuk menjadi negara maju , masyarakatnya harus sehat dan bebas stunting," katanya.
Dengan begitu, Jefridin mengajak seluruh masyarakat di Kota Batam untuk membudayakan hidup sehat melalui Germas tersebut.
Baca juga: Batam raih penghargaan Germas Award tingkat Provinsi Kepri
Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid di Batam Selasa mengatakan, dari 64 kelurahan yang ada di Batam, 40 kelurahan di antaranya sudah menerapkan Germas, dan diharapkan seluruh kelurahan dapat ikut serta dalam gerakan ini guna menciptakan Batam yang lebih bersih dan sehat.
Menurutnya, kebersihan kota akan berdampak besar pada kesehatan masyarakat, serta mendukung program pemerintah dalam menurunkan angka stunting.
Ia menyampaikan lebih lanjut, Germas bukan hanya soal kesehatan fisik, tapi juga terkait dengan kebersihan lingkungan yang menjadi masalah utama di Batam, terutama persoalan sampah.
"Mari kita pilah sampah dan jual di bank sampah, atau ciptakan inovasi untuk mengelola sampah organik. Jika Batam bersih, maka akan mengundang investasi dan wisatawan, membuka lapangan kerja, serta mendatangkan pendapatan pajak yang akan digunakan untuk membangun kota," kata Jefridin.
Adapun tujuh langkah Germas yang dapat menjadi panduan warga dalam menjalani pola hidup yang lebih sehat, yaitu melakukan aktivitas fisik, budaya konsumsi buah dan sayur, tidak merokok, tidak mengonsumsi minuman beralkohol, melakukan pemeriksaan kesehatan secara berkala, menjaga kebersihan lingkungan, dan menggunakan jamban untuk buang air besar.
Jefridin menjelaskan pula, Germas adalah salah satu indikator untuk mendukung Indonesia menjadi negara maju pada tahun 2045.
"Kita 2045 nanti negara kita sudah genap 100 tahun, dan pemerintah mencanangkan Indonesia sudah negara maju. Untuk menjadi negara maju , masyarakatnya harus sehat dan bebas stunting," katanya.
Dengan begitu, Jefridin mengajak seluruh masyarakat di Kota Batam untuk membudayakan hidup sehat melalui Germas tersebut.
Baca juga: Batam raih penghargaan Germas Award tingkat Provinsi Kepri