Batam (ANTARA) - PT Pertamina Patra Niaga Kepulauan Riau (Kepri) menyebutkan tujuh pangkalan gas subsidi 3 kg di Kota Batam dilakukan Pemutusan Hubungan Usaha (PHU).
Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Kepri Gilang Hisyam di Batam, Rabu mengatakan adapun tujuh pangkalan tersebut berada di Kecamatan Batuaji, Batam Kota dan Bengkong.
"Sekarang sudah ada tujuh pangkalan yang dilakukan PHU, sebelumnya ada dua. Mayoritas di Bengkong, Batam Kota, Batuaji," kata Gilang.
Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan dikarenakan tujuh pangkalan tersebut melakukan penyelewengan dan pangkalan tidak menyalurkan langsung LPG 3 kg ke masyarakat.
Gilang menyampaikan meskipun tujuh pangkalan telah dilakukan PHU, pihaknya memastikan pasokan gas subsidi di pangkalan tetap tersedia dan mencukupi.
"Kuota gas dari tujuh pangkalan yang dilakukan PHU, disebar atau dibagi ke pangkalan yang di sekitarnya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, tentu kami pastikan gas ini tepat sasaran," ujar dia.
Terkait dengan pengawasan dan penyaluran LPG 3 kg kepada masyarakat, Pertamina bersama Disperindag Kota Batam melakukan komunikasi dan kolaborasi yang bertujuan agar gas subsidi tersebut tepat sasaran.
Ia menjelaskan pihaknya juga telah melakukan penambahan sebanyak 85 ribu gas LPG 3 kg dalam kurun waktu dua minggu untuk disalurkan ke seluruh pangkalan di Kota Batam.
Dengan telah melakukan penambahan tersebut, pasokan LPG 3 kg di pangkalan Batam sudah mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Untuk penambahan, kita sifatnya fleksibel, secara stok juga masih banyak dan cukup. Kalau memang dirasa perlu (penambahan) kita akan lakukan penyesuaian kembali. Tapi sementara waktu karena kondisinya masih cukup baik, jika dibanding dua minggu lalu. Jadi kami pikir sementara belum ada penambahan lagi," kata Gilang.
Baca juga:
Harga Pertamax Series dan Dex Series turun mulai 1 Oktober
85 ribu kendaraan di Kepri daftar subsidi Pertalite
85 ribu elpiji 3 kg disalurkan ke pangkalan di Batam dalam kurun waktu dua minggu
Sales Branch Manager PT Pertamina Patra Niaga Kepri Gilang Hisyam di Batam, Rabu mengatakan adapun tujuh pangkalan tersebut berada di Kecamatan Batuaji, Batam Kota dan Bengkong.
"Sekarang sudah ada tujuh pangkalan yang dilakukan PHU, sebelumnya ada dua. Mayoritas di Bengkong, Batam Kota, Batuaji," kata Gilang.
Ia menjelaskan hal tersebut dilakukan dikarenakan tujuh pangkalan tersebut melakukan penyelewengan dan pangkalan tidak menyalurkan langsung LPG 3 kg ke masyarakat.
Gilang menyampaikan meskipun tujuh pangkalan telah dilakukan PHU, pihaknya memastikan pasokan gas subsidi di pangkalan tetap tersedia dan mencukupi.
"Kuota gas dari tujuh pangkalan yang dilakukan PHU, disebar atau dibagi ke pangkalan yang di sekitarnya. Jadi masyarakat tidak perlu khawatir, tentu kami pastikan gas ini tepat sasaran," ujar dia.
Terkait dengan pengawasan dan penyaluran LPG 3 kg kepada masyarakat, Pertamina bersama Disperindag Kota Batam melakukan komunikasi dan kolaborasi yang bertujuan agar gas subsidi tersebut tepat sasaran.
Ia menjelaskan pihaknya juga telah melakukan penambahan sebanyak 85 ribu gas LPG 3 kg dalam kurun waktu dua minggu untuk disalurkan ke seluruh pangkalan di Kota Batam.
Dengan telah melakukan penambahan tersebut, pasokan LPG 3 kg di pangkalan Batam sudah mencukupi kebutuhan masyarakat.
"Untuk penambahan, kita sifatnya fleksibel, secara stok juga masih banyak dan cukup. Kalau memang dirasa perlu (penambahan) kita akan lakukan penyesuaian kembali. Tapi sementara waktu karena kondisinya masih cukup baik, jika dibanding dua minggu lalu. Jadi kami pikir sementara belum ada penambahan lagi," kata Gilang.
Baca juga:
Harga Pertamax Series dan Dex Series turun mulai 1 Oktober
85 ribu kendaraan di Kepri daftar subsidi Pertalite
85 ribu elpiji 3 kg disalurkan ke pangkalan di Batam dalam kurun waktu dua minggu