Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau meningkatkan kapasitas dan kolaborasi Tim Tanggap Insiden Siber (TTIS) sebagai upaya pencegahan gangguan atau ancaman ruang siber di kota itu.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam Rudi Panjaitan di Batam, Jumat, mengatakan tindaklanjut peluncuran TTIS dengan pelaksanaan asistensi pembentukannya mencakup sosialisasi, diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion), serta penyusunan kebijakan dan panduan serta langkah-langkah konkret dalam melakukan diagnosa, pemetaan serta kolaborasi berbagai pemangku kebijakan TTIS di Kota Batam.
“Kemudian, tahap pembentukan TTIS melibatkan penyusunan sumber daya, peluncuran tim, dan penilaian penyelenggaraan TTIS di tiap sektor pemerintah termasuk di Kota Batam,” ujar Rudi.
Sementara untuk peningkatan kapasitas TTIS dilaksanakan melalui pelatihan teknis, sertifikasi, pelatihan pengelolaan, hingga latihan keamanan siber (cyber security drill).
Lebih lanjut, kata Rudi, pada tahap peningkatan kematangan TTIS, tim akan melalui pembinaan berkelanjutan, termasuk penilaian tingkat maturitas penanganan insiden (TMPI) hingga level 5 yang menunjukkan kesiapan penuh dalam menangani berbagai insiden siber.
“Hal ini menunjukkan komitmen Batam dalam mempersiapkan sistem keamanan siber yang kuat dan terintegrasi dengan standar nasional,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menekankan pentingnya pengamanan arsip dari serangan siber, seiring dengan perubahan pengelolaan yang sebelumnya secara fisik menjadi data digital.
"Ini menjadi tantangan sendiri, begitu kita masuk digitalisasi, problemnya, seperti halnya semua data yang berada di dalam lanskap digital, maka perlakuan datanya juga harus benar, keamanan data itu menjadi sangat penting," ujarnya dalam rilis pers, Kamis.
Hal itu disampaikan dalam acara penyerahan hasil pengawasan kearsipan internal Kementerian Kominfo di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurut Nezar digitalisasi arsip digital membawa banyak manfaat, di antaranya efisiensi operasional, penghematan biaya, transparansi, dan keamanan data.
Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Kominfo) Kota Batam Rudi Panjaitan di Batam, Jumat, mengatakan tindaklanjut peluncuran TTIS dengan pelaksanaan asistensi pembentukannya mencakup sosialisasi, diskusi kelompok terarah (Focus Group Discussion), serta penyusunan kebijakan dan panduan serta langkah-langkah konkret dalam melakukan diagnosa, pemetaan serta kolaborasi berbagai pemangku kebijakan TTIS di Kota Batam.
“Kemudian, tahap pembentukan TTIS melibatkan penyusunan sumber daya, peluncuran tim, dan penilaian penyelenggaraan TTIS di tiap sektor pemerintah termasuk di Kota Batam,” ujar Rudi.
Sementara untuk peningkatan kapasitas TTIS dilaksanakan melalui pelatihan teknis, sertifikasi, pelatihan pengelolaan, hingga latihan keamanan siber (cyber security drill).
Lebih lanjut, kata Rudi, pada tahap peningkatan kematangan TTIS, tim akan melalui pembinaan berkelanjutan, termasuk penilaian tingkat maturitas penanganan insiden (TMPI) hingga level 5 yang menunjukkan kesiapan penuh dalam menangani berbagai insiden siber.
“Hal ini menunjukkan komitmen Batam dalam mempersiapkan sistem keamanan siber yang kuat dan terintegrasi dengan standar nasional,” kata dia.
Sebelumnya, Wakil Menteri Komunikasi dan Informatika Nezar Patria menekankan pentingnya pengamanan arsip dari serangan siber, seiring dengan perubahan pengelolaan yang sebelumnya secara fisik menjadi data digital.
"Ini menjadi tantangan sendiri, begitu kita masuk digitalisasi, problemnya, seperti halnya semua data yang berada di dalam lanskap digital, maka perlakuan datanya juga harus benar, keamanan data itu menjadi sangat penting," ujarnya dalam rilis pers, Kamis.
Hal itu disampaikan dalam acara penyerahan hasil pengawasan kearsipan internal Kementerian Kominfo di Bandung, Jawa Barat, Kamis.
Menurut Nezar digitalisasi arsip digital membawa banyak manfaat, di antaranya efisiensi operasional, penghematan biaya, transparansi, dan keamanan data.