Karimun (ANTARA Kepri) - Sebanyak 240 pelajar "Whitley Secondary School" Singapura mengadakan studi banding ke sejumlah sekolah menengah pertama sekaligus melakukan kunjungan wisata di Tanjung Balai Karimun, Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, 7 - 10 Maret.
Pimpinan rombongan yang juga Head of Department PE & CCA Whitley Secondary School Mr Subramaniam di Tanjung Balai Karimun, Rabu mengatakan, ke-240 pelajar sekolah itu akan menggelar studi banding ke SMP Negeri 1 Karimun, SMP Muhammadiyah, SMP Santo Yusuf dan SMP Cetiya Vidya Sasana Tanjung Balai Karimun.
"Kunjungan ini bertujuan untuk saling bertukar informasi, kebudayaan dan program pendidikan," katanya.
Menurut Subramaniam, studi banding atau "Community Information Program" tersebut merupakan program ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan cakrawala berfikir siswa serta untuk mengetahui program pembelajaran di empat sekolah yang akan dikunjungi.
"Kami juga akan menggelar pertunjukan kebudayaan dan kesenian," ucapnya.
Para pelajar itu, lanjut dia, juga akan mengunjungi Panti Asuhan Hidayatullah di Sememal, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral.
"Kunjungan ke Panti Asuhan bagian dari kegiatan sosial terhadap anak yatim piatu," katanya.
Dikatakannya, rombongan juga akan melakukan kunjungan wisata ke Gunung Jantan, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing.
"Anak-anak akan menggelar 'camping' (perkemahan) dan 'adventure' di Gunung Jantan. Mereka akan kita berikan latihan semi militer untuk mewujudkan kedisiplinan dan pengembangan diri," tuturnya.
Menurut dia, studi banding sekaligus kunjungan wisata tersebut merupakan yang pertama diadakan di Karimun. Selama ini, para pelajar sekolah tersebut melakukan kegiatan ekstrakurikuler di Malaysia.
Namun, kali ini pihaknya memutuskan untuk mengalihkan kegiatan tersebut ke Tanjung Balai Karimun yang hanya membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan laut dengan menggunakan kapal feri dari Singapura.
"Kami ingin mengetahui lebih jauh program pendidikan dan objek wisata di Karimun," lanjutnya.
Rombongan pelajar tersebut menginap di 60 kamar Hotel Aston Tanjung Balai Karimun.
Dalam melakukan studi banding dan kunjungan wisata, rombongan menumpang bus antik khas Karimun yang terbuat dari kayu.
Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Karimun Syuryaminsyah mengatakan kunjungan pelajar Singapura itu diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanjung Balai Karimun.
"Selain bertukar informasi dengan program pendidikan. Kunjungan pelajar Singapura ini tentu berdampak positif dalam upaya memperkenalkan objek wisata daerah kepada wisatawan luar negeri," ucapnya.
Dia mengatakan akan memperkenalkan objek wisata khas seperti bus antik, wisata kuliner serta wisata alam.
"Pekan depan akan ada satu rombongan lagi yang melakukan kunjungan serupa," tambahnya.
(KR-RDT/N002)
Pimpinan rombongan yang juga Head of Department PE & CCA Whitley Secondary School Mr Subramaniam di Tanjung Balai Karimun, Rabu mengatakan, ke-240 pelajar sekolah itu akan menggelar studi banding ke SMP Negeri 1 Karimun, SMP Muhammadiyah, SMP Santo Yusuf dan SMP Cetiya Vidya Sasana Tanjung Balai Karimun.
"Kunjungan ini bertujuan untuk saling bertukar informasi, kebudayaan dan program pendidikan," katanya.
Menurut Subramaniam, studi banding atau "Community Information Program" tersebut merupakan program ekstrakurikuler yang bertujuan untuk mengembangkan cakrawala berfikir siswa serta untuk mengetahui program pembelajaran di empat sekolah yang akan dikunjungi.
"Kami juga akan menggelar pertunjukan kebudayaan dan kesenian," ucapnya.
Para pelajar itu, lanjut dia, juga akan mengunjungi Panti Asuhan Hidayatullah di Sememal, Kelurahan Pasir Panjang, Kecamatan Meral.
"Kunjungan ke Panti Asuhan bagian dari kegiatan sosial terhadap anak yatim piatu," katanya.
Dikatakannya, rombongan juga akan melakukan kunjungan wisata ke Gunung Jantan, Desa Pongkar, Kecamatan Tebing.
"Anak-anak akan menggelar 'camping' (perkemahan) dan 'adventure' di Gunung Jantan. Mereka akan kita berikan latihan semi militer untuk mewujudkan kedisiplinan dan pengembangan diri," tuturnya.
Menurut dia, studi banding sekaligus kunjungan wisata tersebut merupakan yang pertama diadakan di Karimun. Selama ini, para pelajar sekolah tersebut melakukan kegiatan ekstrakurikuler di Malaysia.
Namun, kali ini pihaknya memutuskan untuk mengalihkan kegiatan tersebut ke Tanjung Balai Karimun yang hanya membutuhkan waktu 1,5 jam perjalanan laut dengan menggunakan kapal feri dari Singapura.
"Kami ingin mengetahui lebih jauh program pendidikan dan objek wisata di Karimun," lanjutnya.
Rombongan pelajar tersebut menginap di 60 kamar Hotel Aston Tanjung Balai Karimun.
Dalam melakukan studi banding dan kunjungan wisata, rombongan menumpang bus antik khas Karimun yang terbuat dari kayu.
Kepala Dinas Pariwisata Seni dan Budaya Karimun Syuryaminsyah mengatakan kunjungan pelajar Singapura itu diharapkan dapat meningkatkan jumlah kunjungan wisatawan mancanegara ke Tanjung Balai Karimun.
"Selain bertukar informasi dengan program pendidikan. Kunjungan pelajar Singapura ini tentu berdampak positif dalam upaya memperkenalkan objek wisata daerah kepada wisatawan luar negeri," ucapnya.
Dia mengatakan akan memperkenalkan objek wisata khas seperti bus antik, wisata kuliner serta wisata alam.
"Pekan depan akan ada satu rombongan lagi yang melakukan kunjungan serupa," tambahnya.
(KR-RDT/N002)