Tanjungpinang (ANTARA) - Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri), menggandeng fasilitas kesehatan swasta untuk menyediakan obat Tuberkulosis (TBC) gratis bagi masyarakat setempat.
"Program ini bertujuan memperluas akses diagnosa dan pengobatan TBC bagi masyarakat," kata Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam, Senin.
Rustam menyebut sejumlah klinik yang berpartisipasi dalam program ini adalah Klinik Dara Melayu Medika, Klinik Ganet Medical Center, BK Mako Koarmada 1, Klinik Martadinata, Klinik Alrasha Health Care Center, Klinik DCMC, dan Klinik Kimia Farma Batu 3.
Selain itu praktek mandiri dokter seperti dokter Eddy Sobri dan dokter Guptaja Natakusumajuga menyediakan obat TBC gratis.
“Obat TBC gratis, sedangkan pasien hanya dikenakan biaya jasa pelayanan sesuai tarif yang berlaku di fasilitas kesehatan terkait," jelas Rustam.
Rustam menyampaikan kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta tersebut bertujuan memperluas akses layanan bagi penderita TBC, baik dalam penemuan kasus, diagnosa, maupun pengobatan.
Saat ini, kata dia, penemuan dan pengobatan TBC di Kota Tanjungpinang masih perlu ditingkatkan. Dari estimasi 1.725 kasus TBC pada tahun 2024 hingga 8 Oktober 2024 baru 656 kasus atau 38,02 persen yang ditemukan.
Sementara tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 511 kasus dari 731 yang diobati atau sekitar 70 persen.
Selain kerja sama dengan klinik swasta, lanjut Rustam, Dinkes juga memperluas layanan TBC dengan intensifikasi pelacakan kontak erat pasien TBC, baik di lingkungan rumah maupun tempat kerja.
“Bagi kontak erat yang terdeteksi positif akan diberikan obat sesuai standar terapi TBC, sementara bagi yang negatif akan menerima terapi pencegahan TBC (TPT) sesuai standar,” ujar Rustam.
Rustam mengutarakan TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan organ tubuh yang diserang biasanya adalah paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Baca juga: Dinkes Batam intensifkan screening wujudkan eliminasi TBC 2030
"Program ini bertujuan memperluas akses diagnosa dan pengobatan TBC bagi masyarakat," kata Kepala Dinkes Tanjungpinang Rustam, Senin.
Rustam menyebut sejumlah klinik yang berpartisipasi dalam program ini adalah Klinik Dara Melayu Medika, Klinik Ganet Medical Center, BK Mako Koarmada 1, Klinik Martadinata, Klinik Alrasha Health Care Center, Klinik DCMC, dan Klinik Kimia Farma Batu 3.
Selain itu praktek mandiri dokter seperti dokter Eddy Sobri dan dokter Guptaja Natakusumajuga menyediakan obat TBC gratis.
“Obat TBC gratis, sedangkan pasien hanya dikenakan biaya jasa pelayanan sesuai tarif yang berlaku di fasilitas kesehatan terkait," jelas Rustam.
Rustam menyampaikan kerja sama dengan fasilitas kesehatan swasta tersebut bertujuan memperluas akses layanan bagi penderita TBC, baik dalam penemuan kasus, diagnosa, maupun pengobatan.
Saat ini, kata dia, penemuan dan pengobatan TBC di Kota Tanjungpinang masih perlu ditingkatkan. Dari estimasi 1.725 kasus TBC pada tahun 2024 hingga 8 Oktober 2024 baru 656 kasus atau 38,02 persen yang ditemukan.
Sementara tingkat keberhasilan pengobatan mencapai 511 kasus dari 731 yang diobati atau sekitar 70 persen.
Selain kerja sama dengan klinik swasta, lanjut Rustam, Dinkes juga memperluas layanan TBC dengan intensifikasi pelacakan kontak erat pasien TBC, baik di lingkungan rumah maupun tempat kerja.
“Bagi kontak erat yang terdeteksi positif akan diberikan obat sesuai standar terapi TBC, sementara bagi yang negatif akan menerima terapi pencegahan TBC (TPT) sesuai standar,” ujar Rustam.
Rustam mengutarakan TBC merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis. Penyakit ini dapat menyerang siapa saja dan organ tubuh yang diserang biasanya adalah paru-paru, tulang belakang, kulit, otak, kelenjar getah bening, dan jantung.
Baca juga: Dinkes Batam intensifkan screening wujudkan eliminasi TBC 2030