Tanjungpinang (ANTARA) - Kepala Cabang Bulog Tanjungpinang, Provinsi Kepulauan Riau (Kepri) Arief Alhadihaq memastikan stok bahan pangan di gudang wilayahnya cukup sampai akhir tahun 2024 sehingga masyarakat tidak usah khawatir.
Ia menyebut untuk stok beras medium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di gudang Bulog Tanjungpinang tersisa 800 ton, dan ditargetkan kembali masuk sekitar 2.000 ton hingga bulan November 2024.
"Dengan demikian pasokan beras SPHP cukup sampai akhir tahun bahkan awal tahun 2025, karena kebutuhan rata-rata kita per bulan sekitar 350 ton," kata Arief di Tanjungpinang, Kamis.
Selain itu, untuk beras premium di gudang Bulog Tanjungpinang tersisa 7 ton, jumlah pasokan akan ditambah ketika stok sudah habis. Sementara stok minyak goreng tersisa 3.000 liter, lalu gula pasir 1.500 ton.
Arief melanjutkan harga beras di Tanjungpinang masih mengacu pada putusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) tanggal 1 Mei 2024, di mana beras medium SPHP di gudang bulog sebesar Rp11.300 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di pasaran sebesar Rp13.100 per kilogram. Untuk kemasan lima kilogram sebesar Rp65.500 per kilogram.
Kemudian, beras premium Rp13.700 per kilogram, gula Rp14.000 per kilogram, dan minyak goreng kemasan Rp15 ribu per liter.
Ia turut menambahkan bahwa dari sejumlah produk bahan pangan yang dijual Bulog Tanjungpinang, beras medium SPHP jadi primadona yang paling banyak diminati warga setempat, karena harga yang terjangkau dan kualitasnya tak kalah dengan beras setingkat medium di pasaran.
Bahkan antusias masyarakat membeli beras medium SPHP tetap tinggi meski terjadi kenaikan harga sejak 1 Mei 2024, yaitu dari Rp10.250 per kilogram menjadi Rp11.300 per kilogram.
"Dalam sehari, kami menyalurkan 10 sampai 30 ton beras SPHP per hari melalui pedagang mitra kerja Bulog Tanjungpinang, salah satunya bertujuan menjaga stabilisasi harga pangan di pasaran," demikian Arief.
Ia menyebut untuk stok beras medium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) di gudang Bulog Tanjungpinang tersisa 800 ton, dan ditargetkan kembali masuk sekitar 2.000 ton hingga bulan November 2024.
"Dengan demikian pasokan beras SPHP cukup sampai akhir tahun bahkan awal tahun 2025, karena kebutuhan rata-rata kita per bulan sekitar 350 ton," kata Arief di Tanjungpinang, Kamis.
Selain itu, untuk beras premium di gudang Bulog Tanjungpinang tersisa 7 ton, jumlah pasokan akan ditambah ketika stok sudah habis. Sementara stok minyak goreng tersisa 3.000 liter, lalu gula pasir 1.500 ton.
Arief melanjutkan harga beras di Tanjungpinang masih mengacu pada putusan Badan Pangan Nasional (Bapanas) tanggal 1 Mei 2024, di mana beras medium SPHP di gudang bulog sebesar Rp11.300 per kilogram, sedangkan harga eceran tertinggi (HET) di pasaran sebesar Rp13.100 per kilogram. Untuk kemasan lima kilogram sebesar Rp65.500 per kilogram.
Kemudian, beras premium Rp13.700 per kilogram, gula Rp14.000 per kilogram, dan minyak goreng kemasan Rp15 ribu per liter.
Ia turut menambahkan bahwa dari sejumlah produk bahan pangan yang dijual Bulog Tanjungpinang, beras medium SPHP jadi primadona yang paling banyak diminati warga setempat, karena harga yang terjangkau dan kualitasnya tak kalah dengan beras setingkat medium di pasaran.
Bahkan antusias masyarakat membeli beras medium SPHP tetap tinggi meski terjadi kenaikan harga sejak 1 Mei 2024, yaitu dari Rp10.250 per kilogram menjadi Rp11.300 per kilogram.
"Dalam sehari, kami menyalurkan 10 sampai 30 ton beras SPHP per hari melalui pedagang mitra kerja Bulog Tanjungpinang, salah satunya bertujuan menjaga stabilisasi harga pangan di pasaran," demikian Arief.