Jakarta (ANTARA) - Dalam kesempatan pengucapan sumpah jabatan Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka sebagai Presiden dan Wakil Presiden 2024-2029 pasangan pemimpin itu mengenakan pakaian adat Betawi untuk acara kenegaraan, yakni pakaian adat Ujung Serong.
Pengamat Mode dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria mengatakan bahwa ternyata penggunaan pakaian adat itu membawa makna tersendiri mengingat pertama kalinya dalam sejarah penggunaan pakaian adat dilakukan dalam proses pengucapan sumpah Presiden dan Wakil Presiden.
"Semuanya kayak sudah bersepakat gitu ya untuk memakai baju adat Betawi, baik dari Bapak Prabowo, kemudian Mas Gibran, dan juga Pak Jokowi gitu ya. Semuanya memakai adat Betawi. Mungkin ya satu, ingin merawat nusantara," kata Lisa kepada ANTARA, Minggu.
Hal itu menurut Lisa sejalan dengan makna pakaian adat Ujung Serong yang pada dasarnya merupakan pakaian untuk acara kenegaraan dari suku Betawi.
Pakaian tersebut juga dapat menjadi simbol untuk merepresentasikan budaya dari DKI Jakarta, lokasi yang menjadi saksi bisu dilantiknya Prabowo dan Gibran menjadi pemimpin negara yang baru.
Pakaian itu juga dinilai memiliki kesan yang serupa dengan jas formal yang biasa digunakan dalam acara-acara kenegaraan menunjukkan sisi berwibawa dan elegan dari penggunanya namun tetap menunjukkan keunikan lewat sentuhan budaya lokal.
Lisa juga berpendapat, penggunaan baju adat Ujung Serong juga dinilai merepresentasikan nilai perjuangan membangun bangsa mengingat busana ini pada masa kolonialisme digunakan hanya oleh pejabat atau demang.
"Di mana pada zaman dulu, pemberontakan waktu penjajahan gitu ya, Jakarta atau Batavia itu kan menjadi salah satu simbol gitu," katanya.
Penggunaan baju adat tersebut juga dinilai sejalan dengan pesan mengenai Pemerintahan 2024-2029 akan melanjutkan program dari pemerintahan periode sebelumnya.
Hal itu didapatkan dengan berkaca pada momen Pidato Kenegaraan terakhir dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang juga mengenakan pakaian adat Betawi Ujung Serong dalam momen kemerdekaan ke-79 RI tersebut.
"Itu juga sebagai salah satu bentuk simbol untuk keberlanjutan gitu," kata Lisa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Makna balutan busana adat Ujung Serong di pelantikan Prabowo-Gibran
Pengamat Mode dari Indonesia Fashion Chamber (IFC) Lisa Fitria mengatakan bahwa ternyata penggunaan pakaian adat itu membawa makna tersendiri mengingat pertama kalinya dalam sejarah penggunaan pakaian adat dilakukan dalam proses pengucapan sumpah Presiden dan Wakil Presiden.
"Semuanya kayak sudah bersepakat gitu ya untuk memakai baju adat Betawi, baik dari Bapak Prabowo, kemudian Mas Gibran, dan juga Pak Jokowi gitu ya. Semuanya memakai adat Betawi. Mungkin ya satu, ingin merawat nusantara," kata Lisa kepada ANTARA, Minggu.
Hal itu menurut Lisa sejalan dengan makna pakaian adat Ujung Serong yang pada dasarnya merupakan pakaian untuk acara kenegaraan dari suku Betawi.
Pakaian tersebut juga dapat menjadi simbol untuk merepresentasikan budaya dari DKI Jakarta, lokasi yang menjadi saksi bisu dilantiknya Prabowo dan Gibran menjadi pemimpin negara yang baru.
Pakaian itu juga dinilai memiliki kesan yang serupa dengan jas formal yang biasa digunakan dalam acara-acara kenegaraan menunjukkan sisi berwibawa dan elegan dari penggunanya namun tetap menunjukkan keunikan lewat sentuhan budaya lokal.
Lisa juga berpendapat, penggunaan baju adat Ujung Serong juga dinilai merepresentasikan nilai perjuangan membangun bangsa mengingat busana ini pada masa kolonialisme digunakan hanya oleh pejabat atau demang.
"Di mana pada zaman dulu, pemberontakan waktu penjajahan gitu ya, Jakarta atau Batavia itu kan menjadi salah satu simbol gitu," katanya.
Penggunaan baju adat tersebut juga dinilai sejalan dengan pesan mengenai Pemerintahan 2024-2029 akan melanjutkan program dari pemerintahan periode sebelumnya.
Hal itu didapatkan dengan berkaca pada momen Pidato Kenegaraan terakhir dari Presiden ke-7 RI Joko Widodo yang juga mengenakan pakaian adat Betawi Ujung Serong dalam momen kemerdekaan ke-79 RI tersebut.
"Itu juga sebagai salah satu bentuk simbol untuk keberlanjutan gitu," kata Lisa.
Berita ini telah tayang di Antaranews.com dengan judul: Makna balutan busana adat Ujung Serong di pelantikan Prabowo-Gibran