Natuna (ANTARA) - Balai Guru Penggerak (BGP) Provinsi Kepulauan Riau mencetak 34 orang tenaga pendidik di sekolah SD, SMP dan SMA di Kabupaten Natuna untuk menjadi guru penggerak.
Kepala BGP Provinsi Kepri Imam Edhi Priyanto di Natuna, Kamis, mengatakan guru penggerak merupakan guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas belajar guru di sekolah dan wilayahnya, menjadi pengajar praktik untuk rekan guru lainnya, mendorong peningkatan kepemimpinan di sekolah dan hal lainnya yang menyangkut peningkatan mutu sekolah dan pelajar.
"Saat ini 34 guru dari Natuna merupakan calon guru penggerak, mereka ini telah kita berikan pelatihan selama enam bulan. Mereka kita siapkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran, dan menjadi guru-guru yang inspiratif untuk menciptakan pembelajaran yang unik dan menarik" ucap dia.
Ia berpendapat pembelajaran yang unik dan menarik akan memotivasi atau membuat siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, proses transfer ilmu mudah dilakukan dan akan berdampak positif pada prestasi pelajar.
"Mereka ini merupakan calon guru penggerak angkatan 10, setelah selesai mengikuti rangkaian pelatihan dan dinyatakan lulus kita serahkan ke dinas di untuk dioptimalkan," ujar dia.
Baca juga: Pemkot Batam tingkatkan kualitas SDM melalui loka karya program guru penggerak
Kegiatan panen hasil belajar (ANTARA/Muhamad Nurman)
Ia menerangkan perekrutan menjadi guru penggerak dilakukan setiap tahun sesuai dengan anggaran yang ada.
Menurut dia, semua guru bisa mendaftar menjadi guru penggerak, dan pendaftar akan diseleksi mulai administrasi, tertulis, wawancara hingga praktek.
"Jadi yang terpilih sebagai calon guru penggerak merupakan yang terbaik dari yang terbaik," ucap dia.
Ia menambahkan saat ini pihaknya tengah menggelar kegiatan panen hasil belajar di Gedung Wanita, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Kegiatan ini kata dia, bertujuan untuk memamerkan hasil pelatihan yang telah diikuti oleh calon guru penggerak asal Natuna.
"Untuk hari ini kita menggelar panen hasil belajar dari para peserta guru penggerak yang telah melalui proses pelatihan selama enam bulan," ujar dia.
Baca juga: Kemendikbudristek temu wicara dengan guru penggerak di Natuna
Kepala BGP Provinsi Kepri Imam Edhi Priyanto di Natuna, Kamis, mengatakan guru penggerak merupakan guru yang berperan sebagai pemimpin pembelajaran, menggerakkan komunitas belajar guru di sekolah dan wilayahnya, menjadi pengajar praktik untuk rekan guru lainnya, mendorong peningkatan kepemimpinan di sekolah dan hal lainnya yang menyangkut peningkatan mutu sekolah dan pelajar.
"Saat ini 34 guru dari Natuna merupakan calon guru penggerak, mereka ini telah kita berikan pelatihan selama enam bulan. Mereka kita siapkan untuk menjadi pemimpin pembelajaran, dan menjadi guru-guru yang inspiratif untuk menciptakan pembelajaran yang unik dan menarik" ucap dia.
Ia berpendapat pembelajaran yang unik dan menarik akan memotivasi atau membuat siswa bersemangat untuk mengikuti pembelajaran. Dengan demikian, proses transfer ilmu mudah dilakukan dan akan berdampak positif pada prestasi pelajar.
"Mereka ini merupakan calon guru penggerak angkatan 10, setelah selesai mengikuti rangkaian pelatihan dan dinyatakan lulus kita serahkan ke dinas di untuk dioptimalkan," ujar dia.
Baca juga: Pemkot Batam tingkatkan kualitas SDM melalui loka karya program guru penggerak
Ia menerangkan perekrutan menjadi guru penggerak dilakukan setiap tahun sesuai dengan anggaran yang ada.
Menurut dia, semua guru bisa mendaftar menjadi guru penggerak, dan pendaftar akan diseleksi mulai administrasi, tertulis, wawancara hingga praktek.
"Jadi yang terpilih sebagai calon guru penggerak merupakan yang terbaik dari yang terbaik," ucap dia.
Ia menambahkan saat ini pihaknya tengah menggelar kegiatan panen hasil belajar di Gedung Wanita, Kecamatan Bunguran Timur, Kabupaten Natuna.
Kegiatan ini kata dia, bertujuan untuk memamerkan hasil pelatihan yang telah diikuti oleh calon guru penggerak asal Natuna.
"Untuk hari ini kita menggelar panen hasil belajar dari para peserta guru penggerak yang telah melalui proses pelatihan selama enam bulan," ujar dia.
Baca juga: Kemendikbudristek temu wicara dengan guru penggerak di Natuna