Program Sekolah Penggerak majukan pendidikan di Batam

id Kepri,batam,pendidikan ,sekolah,penggerak,kepulauan riau,jefridin hamid

Program Sekolah Penggerak majukan pendidikan di Batam

Sekretaris Daerah Kota Batam, Jefridin Hamid saat menghadiri kegiatan Refleksi Program Sekolah Penggerak Program Pendidikan Guru Penggerak Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Komunitas Belajar, pada Jumat (31/3/2023). (ANTARA/HO-Pemkot Batam)

Batam (ANTARA) - Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau menyebutkan program sekolah penggerak yang berfokus pada pengembangan hasil belajar siswa secara holistik mencakup kompetensi dan karakter merupakan salah satu upaya dalam memajukan sektor pendidikan di daerah setempat.

Sekretaris Daerah Kota Batam Jefridin Hamid mengatakan pendidikan anak usia dini di Kepri saat ini hampir separuhnya berada di Kota Batam, sehingga jika proses dan mutu pendidikan di Kepri baik maka di Batam akan lebih baik.

“Dari 2,1 jiwa penduduk Kepri, 1,3 jiwa tinggal di Batam. Sehingga separuh pendidikan Kepri ada di Batam, begitupun bidang lainnya. Ketika pertumbuhan ekonomi Batam bagus maka di Kepri pasti bagus. Batam pertumbuhan ekonominya tahun 2022 mencapai 6,84 persen, maka ekonomi Kepri turut naik,” ujar Jefridin dalam keterangan yang diterima di Batam, Jumat.

Baca juga:
Pemkot Batam punya 1.362 orang TPK untuk penanganan stunting

Polisi bongkar rumah di Kampung Aceh Batam untuk berantas narkoba

Ia berharap melalui kegiatan Refleksi Program Sekolah Penggerak, Program Pendidikan Guru Penggerak, Implementasi Kurikulum Merdeka, dan Komunitas Belajar, para guru dan sekolah penggerak mendapatkan informasi, manfaat dan ilmu guna transformasi pendidikan di Indonesia, khususnya di Kepri dan Kota Batam.

“Mudah-mudahan apa yang bapak dan ibu lakukan dan laksanakan hari ini mendapat berkah dari Allah dan dihitung sebagai pahala untuk memajukan pendidikan di Indonesia. Semoga memberikan pencerahan bagi kita terkhusus bagi guru-guru penggerak hebat yang hadir,” kata dia.

Dirjen PAUD Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah (Dikdasmen) Kemendikbudristek Iwan Syahril menyampaikan Merdeka Belajar adalah sebuah upaya pendidikan Indonesia untuk melakukan pembenahan masalah.

“Masalah fokus utama adalah bagaimana krisis pembelajaran yang sudah lama sekali terjadi dan diperparah pandemi. Bagaimana kita bisa tumbuh dan bisa menghadapi krisis pendidikan dan pembelajaran yang terjadi di Indonesia,” kata Iwan.

Baca juga:
Jaringan XL Axiata jangkau lebih dari 90 persen wilayah Kepri

1.791 guru SMA-SLB swasta di Kepri dapat insentif

BP2MI dan Polda Kepri perkuat kerja sama berantas mafia PMI ilegal

Belanja APBD Batam 2022 capai 90,82 persen

Komentar

Komentar menjadi tanggung jawab anda sesuai UU ITE