Natuna (ANTARA) - Pangkalan TNI Angkatan Udara Raden Sadjad (Lanud RSA) Natuna, Kepulauan Riau merenovasi rumah dinas pertama Komandan Lanud di wilayah itu menjadi "heritage".
Komandan Lanud RSA Natuna Kolonel Pnb Dedy Iskandar di Natuna, Sabtu, mengatakan bangunan itu berada di Markas Lanud RSA Natuna yang terletak di Kecamatan Bunguran Timur.
"Sudah kita resmikan pada Jumat (1/11/2024) kemarin," ucap dia.
Ia menerangkan di dalam heritage itu disajikan berbagai hal yang bisa membawa pengunjung ke masa kepemimpinan Danlanud pertama hingga saat ini.
Ia menjelaskan bangunan itu juga sebelumnya sempat digunakan sebagai Mess Glatik.
"Sebagai generasi penerus kita perlu melestarikan nilai-nilai sejarah agar tidak hilang," ujar dia.
Ia menyebut, heritage itu juga akan tetap difungsikan sebagai mess personel dan tamu Lanud RSA.
Ia mengungkapkan, terwujudnya heritage itu atas arahan Kepala Staf Angkatan Udara ke-23 Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang pada awal tahun melakukan kunjungan kerja ke Lanud RSA.
"Dalam kunjungan tersebut, beliau meninjau bangunan rumah dinas lama Komandan Lanud yang memiliki nilai sejarah penting dan mengusulkan agar bangunan tersebut diabadikan menjadi Heritage Lanud RSA," ucap dia.
Menurut dia, bangunan ini tidak hanya menjadi saksi perjalanan panjang Lanud RSA, namun juga menjadi wujud penghormatan terhadap warisan yang tak ternilai.
Ia menambahkan, heritage itu juga dibuka untuk umum atau boleh dikunjungi oleh masyarakat.
"Saya berharap bangunan ini dapat menginspirasi dan menjadi sumber pengetahuan bagi semua pengunjung serta menjadi simbol pengingat atas perjuangan dan dedikasi para prajurit," ujar dia.
Komandan Lanud RSA Natuna Kolonel Pnb Dedy Iskandar di Natuna, Sabtu, mengatakan bangunan itu berada di Markas Lanud RSA Natuna yang terletak di Kecamatan Bunguran Timur.
"Sudah kita resmikan pada Jumat (1/11/2024) kemarin," ucap dia.
Ia menerangkan di dalam heritage itu disajikan berbagai hal yang bisa membawa pengunjung ke masa kepemimpinan Danlanud pertama hingga saat ini.
Ia menjelaskan bangunan itu juga sebelumnya sempat digunakan sebagai Mess Glatik.
"Sebagai generasi penerus kita perlu melestarikan nilai-nilai sejarah agar tidak hilang," ujar dia.
Ia menyebut, heritage itu juga akan tetap difungsikan sebagai mess personel dan tamu Lanud RSA.
Ia mengungkapkan, terwujudnya heritage itu atas arahan Kepala Staf Angkatan Udara ke-23 Marsekal TNI Fadjar Prasetyo yang pada awal tahun melakukan kunjungan kerja ke Lanud RSA.
"Dalam kunjungan tersebut, beliau meninjau bangunan rumah dinas lama Komandan Lanud yang memiliki nilai sejarah penting dan mengusulkan agar bangunan tersebut diabadikan menjadi Heritage Lanud RSA," ucap dia.
Menurut dia, bangunan ini tidak hanya menjadi saksi perjalanan panjang Lanud RSA, namun juga menjadi wujud penghormatan terhadap warisan yang tak ternilai.
Ia menambahkan, heritage itu juga dibuka untuk umum atau boleh dikunjungi oleh masyarakat.
"Saya berharap bangunan ini dapat menginspirasi dan menjadi sumber pengetahuan bagi semua pengunjung serta menjadi simbol pengingat atas perjuangan dan dedikasi para prajurit," ujar dia.