Batam (ANTARA) - Komisi Informasi Kepulauan Riau (KI Kepri) mengharapkan Polda Kepri sebagai badan publik yang informatif turut berperan dalam menangkal penyebaran hoaks terutama menjelang pemungutan suara Pilkada serentak 2024.
“Yang tidak kalah penting dari Polri sekarang melawan hoaks,” kata Komisioner KI Kepri Bidang Advokasi, Sosialisasi dan Edukasi Alfian Zainal di Makopolda Kepri, Kota Batam, Selasa.
Menurut dia, menjelang pemungutan suara Pilkada, penyebaran hoaks mulai marak, hal ini diharapkan dapat menjadi perhatian institusi Polri.
Alfian berharap hoaks pada saat pemilihan presiden tidak terjadi di Pilkada serentak 2024 yang dapat membuat masyarakat terbelah.
“Secara teknis Polri dalam hal ini Polda Kepri sudah punya peralatan yang canggih dalam mendeteksi dan menangkal hoaks. Tentu ini tidak hanya peran Polri, tapi juga instansi pemerintah lainnya, termasuk masyarakat,” katanya.
Sementara itu, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat (Kabidhumas) Polda Kepri Kombes Pol. Zahwani Pandra Arsyad mengatakan 14 hari menjelang pencoblosan Polda Kepri berkolaborasi dengan semua pihak untuk menjaga situasi aman dan terkendali, termasuk menangkal berita bohong.
Penyebaran informasi yang cepat, tepat dan akurat menjadi langkah utama dalam menangkap hoaks di wilayah Kepri, termasuk peran serta tokoh-tokoh internal dalam Pilkada untuk menjaga masyarakat tetap guyup dan tidak terpecah belah.
Polri, kata dia, mengedepankan upaya pencegahan preemtif, preventif dan menjadikan penegakan hukum sebagai langkah terakhir dalam mengawal Pilkada 2024 berjalan tanpa ada adu domba yang memecah belah masyarakat.
“Seperti yang Kapolda Kepri Irjen Yan Fitri sampaikan, pihaknya tidak akan segan-segan menindak tegas siapa saja yang punya niat membuat tidak aman situasi. Kami harapkan seluruh elemen masyarakat saling menjaga diri, bagaimana menciptakan pemilu aman, damai dan punya makna,” kata Pandra.